BARISAN.CO – Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang ditarik seekor orang utan. Pria yang belakangan diketahui bernama Hasanal Arifin tersebut tengah mengunjungi kebun binatang Kasang Kulim, Siak Luhu, Kampar, Riau.
Hasanal melewati pagar pembatas untuk ke kandang orang utan yang bernama Tinaitu. Ia mengaku sengaja melakukan hal tersebut untuk membuat konten.
Dalam video itu, Hasanal yang memakai kaos putih memang terlihat mendekati kandang orang utan. Tiba-tiba orang utan itu menarik dirinya. Bahkan orang utan tersebut menarik kaos dan kaki pria tersebut.
Sempat terjadi tarik menarik tapi orang utan berhasil meraih kaki pria ini dan memeluknya dari balik jeruji. Hasanal jelas kalah tenaga, kakinya bahkan sempat ditangkap orang utan.
Hasanal berhasil terlepas dari cengkeraman orang utan berkat bantuan seorang pengunjung kebun binatang lainnya. Dia tak terluka dalam kejadian itu, demikian juga si Tinatu.
Namun, yang membuat netizen geram, pemuda itu bukannya merenungkan kebodohannya, ia justru mengunggah video tersebut di TikTok. Jika viral yang ia inginkan, itulah yang ia dapat. Bonus kecaman dari netizen kepada dirinya dan pihak Kebun Binatang Kasang Kulim.
Klarifikasi dan Minta Maaaf
Pihak kebun binatang Kasang Kulim memberikan klarifikasi, bahwa kejadian itu sepenuhnya salah pengunjung. Menurut pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim, Desrizal, pelaku sengaja menerobos pembatas antara pengunjung dan kandang meski sudah ada papan tanda larangan.
Dan bukan cuma itu, pelaku sempat menendang Tinaitu. Desrizal menambahkan, pelaku disebut melakukan aksinya saat petugas kebun binatang sedang istirahat makan siang.
Dan bisa ditebak, setelah mendapat banyak kecaman warganet, Hasanal Arifin membuat video permintaan maaf kepada pengelola Kebun Binatang Kasang Kulim karena telah melewati pagar pembatas atau jarak aman bagi pengunjung.
“Saya Hasan Arifin meminta maaf secara sepihak kepada Kebun Binatang Kasang Kulim, atas perbuatan yang telah saya lakukan atas tindakan melewati pagar pembatas,” ungkapnya dikutip dari akun Instagram @kasangkulim_zoo.
“Saya minta maaf ke kebun binatang Kasang Kulim atas perbuatan yang saya lakukan karena saya telah melewati pagar pembatas kebun binatang tersebut saya minta maaf atas viralnya tersebut saya tak bermaksud membuat kebun binatang tersebut buruk,” lanjut Hasanal.
Tren Demi Konten Viral, Nyawapun Jadi Taruhan
Hasanal Arifin cuma satu dari banyak kreator konten yang tergoda mendulang engagement dari konten satwa liar dan membahayakan diri maupun pihak lain.
Di Indonesia perkara konten hewan memang menyedihkan. Mengutip dari vice.com berdasarkan penelitian lembaga Asia for Animals Coalition tahun lalu, Indonesia ranking satu dalam hal memproduksi video penyiksaan hewan di internet (jumlahnya 1.626 video).
Hewan yang disiksa itu mulai dari anjing dan kucing, berang-berang, kuda dan beruang, hingga satwa langka.
Selain kasus ini, muncul juga tren mematikan berjudul challenge ‘Malaikat Maut’ di TikTok. Tren ini menantang para remaja belia untuk mengadang truk yang sedang melaju di jalan raya.
Bahkan, tak sedikit dari mereka harus menjemput maut usai ikut-ikutan tren tersebut lantaran tak mampu menghindar dari truk yang melaju.
Seharusnya, TikTok maupun Youtube bisa memfilter video semacam itu. Di Indonesia tuntutan untuk memfilter video berbahaya itu jarang disasarkan kepada perusahaan media sosial meski kasus-kasus orang membahayakan diri demi konten terus terjadi. [rif]