Scroll untuk baca artikel
Terkini

Wawancara Richard Eliezer dengan Rosi yang Sebabkan LPSK Cabut Perlindungan

Redaksi
×

Wawancara Richard Eliezer dengan Rosi yang Sebabkan LPSK Cabut Perlindungan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) resmi mencabut perlindungan terhadap Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E.

Pencabutan perlindungan ini dilakukan setelah eksekutor pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ini melakukan wawancara khusus dengan salah satu stasiun televisi swasta.

“Secara resmi, LPSK sudah menyerahkan penghentian perlindungan kepada yang bersangkutan,” kata Tenaga Ahli Perlindungan LPSK Syahrial M Wiryawan dalam jumpa pers di Kantor LPSK, Jakarta, Jumat (10/9/2023).

LPSK menyatakan hal tersebut bertentangan dengan pasal 30 ayat 2 huruf c Undang-Undang nomor 13 tahun 2006 tentang Pelindungan Saksi dan Korban. Wawancara itu disebut juga melanggar perjanjian perlindungan serta pernyataan kesediaan yang telah ditandatangani Richard Eliezer.

“LPSK telah menyampaikan surat keberatan pada pimpinan media tersebut dan meminta agar wawancara tidak ditayangkan, karena terdapat konsekuensi terhadap perlindungan RE,” katanya menegaskan.

Syarial menyatakan pihak stasiun televisi tetap menayangkan wawancara dengan Eliezer pada Kamis (9/3/2023) malam. Imbas tayang itu, LPSK langsung menggelar sidang mahkamah pimpinan LPSK.

“Atas hal tersebut, maka LPSK telah melaksanakan sidang Mahkamah Pimpinan LPSK dengan keputusan menghentikan perlindungan kepada saudara Richard Eliezer,” tutup Syahrial.

Isi Wawancara Richard Eliezer di TV

Richard menuangkan curhatannya di hadapan wartawan senior Rosianna Silalahi (Rosi). Ia mengaku merasa bersalah telah menghabisi nyawa Brigadir J yang tak lain merupakan rekan seperjuangannya di Polri.

Richard memohon ampun kepada Tuhan hingga masyarakat atas perbuatannya itu.

“Saya memang bersalah, saya memohon ampun atas kesalahan saya. Saya memohon ampun kepada Tuhan, kepada institusi Polri, dan kepada masyarakat juga karena kesalahan yang telah saya lakukan,” kata Richard ke Rosi.

Richard merasa memiliki utang dengan Polri lantaran telah menciderai nama baik institusi. Berkaca dari hal tersebut, Richard akan membenahi diri demi nama Polri kembali harum di masyarakat.

“Pada kesempatan ini, izinkan saya bisa menyampaikan kepada masyarakat agar saya bisa kembali lagi kepada institusi Polri untuk memperbaiki diri. Dan saya merasa memiliki utang di institusi Polri,” lanjut Richard.

“Saya berjanji, perjalanan ini menjadi pelajaran bagi saya. Saya berjanji memperbaiki diri kepada institusi Polri agar saya bisa menjadi anggota Polri yang lebih taat aturan,” lanjutnya.

Richard bakal terus ingat pesan Kapolri agar menjadi sosok polisi yang menjunjung tinggi aturan dan etika.

“Saya merasa memiliki utang di institusi Polri, saya berusaha menebus kesalahan saya yang telah saya lakukan. Saya berjanji akan mendedikasikan diri saya pada institusi Polri,” lanjut Richard. [rif]