Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

10 Pemimpin yang Berkuasa dalam Waktu Tersingkat

Redaksi
×

10 Pemimpin yang Berkuasa dalam Waktu Tersingkat

Sebarkan artikel ini

6. Raja John I (Prancis)

John I adalah putra Raja Louis X yang meninggal pada Juni 1316. Pada saat kematiannya, John I bahkan belum lahir sehingga ia memiliki tahta sebelum kelahirannya. Pada tahun yang sama tanggal 15 November ia lahir.

Namun, pada 20 November 1316 dia meninggal. Desas-desus menyebut, John I meninggal karena diculik dan diracun oleh pamannya, Philippe V.

Raja John I dari Perancis hanya berhasil menjabat selama 5 hari.

7. Frank Forde (Australia)

Politikus dari Partai Buruh, Frank Forde memiliki resume atau portofolio yang bagus. Setelah Perdana Menteri Australia, John Curtin meninggal , Frank menjadi menggantikannya.

Namun, Partai Buruh tidak menginginkannya. Partai memilih Ben Chifley menjadi perdana menteri.

Menjabat dari 6 Juli 1945 – 13 Juli 1945, Frank Forde menjadi perdana menteri Australia ke-15 dengan masa jabatan tersingkat.

8. Ratu Lady Jane Gray (Inggris)

Edward VI sakit TBC dan tidak bisa memerintah lama. Sebelum kematiannya, dia menyatakan, Lady Jane Grey, sepupunya, menjadi ratu.

Sebenarnya, menurut hukum suksesi, saudara tirinya, Mary Tudor adalah pewaris tahta berikutnya setelah Raja Edward VI. Namun, dia seorang Katolik.

Meningkatnya dukungan untuk Mary, pemerintahan Ratu Lady Jane Gray berakhir dan dia dipenjara di Menara London. Pemerintahannya hanya berlangsung selama 9 hari dari 10 Juli 1553 – 19 Juli 1553.

9. Paus Urban VII (Roma)

Nama lahir Paus Urban VII adalah Giovanni Battista Castagna. Imam Italia ini terpilih menjadi paus pada 1590.

Tapi, dia tidak bisa melayani gereja sebagai paus dalam waktu lama.

Dia menjadi paus selama 12 hari karena meninggal akibat malaria. Dalam pelayanan singkatnya, dia berhasil memberlakukan larangan merokok di dalam gereja.

10. William Henry Harrison (AS)

William Henry Harrison menjadi Presiden ke-9 Amerika Serikat. Dia mengambil sumpah jabatan pada 4 Maret 1841.

Kurang dari satu jam menjelang hari ke-32 menjabat, William meninggal di kantor. Beberapa laporan mengkalim penolakannya mengenakan mantel dan topi saat itu berkontribusi pada pneumonia yang membunuhnya pada 4 April.

Namun, laporan lain mengaitkan kematiannya dengan demam tifoid.