Kofi Annan punya kata bijak tentang pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan toleransi yang masih terkenang hingga sekarang.
BARISAN.CO – Kofi Annan lahir dari keluarga terpandang di Kumasi, kota terbesar kedua di Ghana. Ayahnya pedagang emas dan ibunya perantara dagang emas antara Asante dan Inggris.
Kofi berarti lahir pada hari Jumat. Dia memiliki saudara kembar. Dalam budaya Ghana, anak kembar dianggap istimewa dan dipuja. Namun, kembarannya itu meninggal di tahun 1991 karena sebuah penyakit.
Antara tahun 1997 hingga 2006, dia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Bangsa-Bangsa ketujuh. Dia menjadi orang kulit hitam Afrika pertama yang memimpin organisasi itu.
Sebelum menjabat sebagai Sekjen PBB, Kofi Annan memulai kariernya sebagai pegawai administrasi dan anggaran di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di tahun 1962. Kemudian, bertugas di Komisi Ekonomi untuk Afrika di Addis Ababa, Pasukan Darurat PBB (UNEF II) di ismailia, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) di Jenewa, dan di berbagai pos senior di New York yang menangani sumber daya manusia, anggaran, keuangan, dan keamanan staf.
Meski disibukkan pekerjaan, dia tak lupa dengan pendidikan. Kofi memperoleh gelar Master of Science di Sloan School of Management di Masschuesetts Institute of Technology di tahun 1972. Dua tahun setelahnya, dia didapuk menjadi Direktur Pariwisata di Ghana.
Tahun 2001, Kofi Annan meraih Penghargaan Nobel Perdamaian. Dia juga menerima banyak gelar kehormatan dan banyak penghargaan internasional lainnya.
Banyak orang yang mengaguminya. Orang-orang di tanah airnya sangat bangga kepada Kofi dan menganggapnya sebagai pahlawan.
Setiap kali, dia berkunjung, Kofi Annan dikerumuni oleh penggemar yang dengan hormat memanggilnya “Ayah.” Para pemimpin Ghana juga menghormatinya. Raja Asante bahkan memberinya gelar Busumuru yang biasanya diperuntukkan untuk raja.
Kofi Annan memang tiada. Namun, kata bijaknya tentang pendidikan, pemberdayaan perempuan, dan toleransi masih terkenang.
Kata Bijak Pendidikan
- “Pengetahuan adalah kekuatan. Informasi membebaskan. Pendidikan adalah premis kemajuan, di setiap masyarakat, di setiap keluarga.”
- “Literasi adalah jembatan dari kesengsaraan menuju harapan.”
- “Pendidikan adalah hak asasi manusia dengan kekuatan besar untuk mengubah. Di atas fondasinya terletak landasan kebebasan, demokrasi dan pembangunan manusia yang berkelanjutan.”
- “Pendidikan, cukup sederhana, membangun perdamaian dengan nama lain. Ini adalah bentuk pembelanjaan pertahanan yang paling efektif yang pernah ada.”
- “Literasi adalah jembatan dari kesengsaraan menuju harapan. Ini adalah alat untuk kehidupan sehari-hari dalam masyarakat modern. Ini adalah benteng melawan kemiskinan, dan blok bangunan pembangunan, pelengkap penting untuk investasi di jalan, bendungan, klinik dan pabrik.”
Kata Bijak Pemberdayaan Perempuan
- “Seperti yang diajarkan oleh kajian demi kajian, tidak ada alat untuk pembangunan yang lebih efektif daripada pemberdayaan perempuan.”
- “Ketika perempuan berkembang, semua masyarakat mendapat manfaat, dan generasi penerus diberikan awal yang lebih baik dalam hidup.”
- “Perempuan sendiri memiliki hak untuk hidup bermartabat, bebas dari kekurangan dan bebas dari ketakutan. “
- “Mendidik anak perempuan berarti mengurangi kemiskinan.”
- “Tidak ada strategi pembangunan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan baik perempuan maupun laki-laki, selain yang melibatkan perempuan sebagai pemain sentral.”
Kata Bijak Toleransi
- “Kita perlu mempromosikan toleransi dan pemahaman yang lebih besar di antara orang-orang di dunia. Tidak ada yang lebih berbahaya bagi upaya kita untuk membangun perdamaian dan pembangunan selain dunia yang terbagi menurut garis agama, etnis, atau budaya. Di setiap bangsa, dan di antara semua bangsa, kita harus bekerja untuk mempromosikan persatuan berdasarkan kemanusiaan kita bersama.”
- “Kita mungkin memiliki agama yang berbeda, bahasa yang berbeda, warna kulit yang berbeda, tetapi kita semua berasal dari satu ras manusia.”
- “Masa depan perdamaian dan kemakmuran yang kita cari untuk semua orang di dunia membutuhkan landasan toleransi, keamanan, kesetaraan, dan keadilan.”
- “Toleransi, dialog antar-budaya dan penghormatan terhadap keragaman lebih penting dari sebelumnya di dunia di mana orang-orang menjadi semakin erat saling berhubungan.”
- “Jika toleransi, rasa hormat, dan kesetaraan meresapi kehidupan keluarga, mereka akan diterjemahkan ke dalam nilai-nilai yang membentuk masyarakat, bangsa, dan dunia.” [dmr]