Hadis di atas menjelaskan 3 doa yang dikabulkan, adapun perciannya yakni:
1. Doa orang tua
Kewajiban sebagai anak berbakti kepada orang tua, sebab rida Allah bergantung rida orang tua. Rasulullah Saw bersabda:
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Artinya: “Rida Allah tergantung pada rida orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (HR. At-Tirmidzi).
2. Orang berpergian (safar)
Safar atau berpergian yakni termasuk orang-orang yang tergolong doanya dikabulkan. Terlebih ketika membantu meringankan beban orang yang bersafar, seperti orang-orang yang menutut ilmu.
Allah Swt berfirman dalam surah An-Naml ayat 62:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الأرْضِ أَإِلَهٌ مَعَ اللَّهِ قَلِيلا مَا تَذَكَّرُونَ
Artinya: “Atau siapakah yang memperkenankan (do’a) orang yang dalam kesulitan, apabila ia berdo’a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan, dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi?. Apakah di samping Allah ada ilah (yang lain)?. Amat sedikitlah kamu mengingat-ingat(-Nya).” (QS. An Naml: 62).
3. Orang yang teraniyaya (dizalimi)
Sesungguhnya doa dari orang yang terzalimi dikabulkan Allah Swt, bahkan seorang hamba dilarang untuk menganiyaya orang lain. Adapun doa orang yang terzalimi sangat makbul, Rasulullah Saw bersabda:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله حِجَابٌ
Artinya: “Dan berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Demikianlah 3 doa yang dikabulkan berdasarkan hadits 3 doa yang dikabulkan Allah Swt. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang senantiasa memanjatkan doa kepada Allah Swt.