Di saat pandemi COVID-19, Pemprov DKI Jakarta berkolaborasi dengan masyarakat menyediakan fasilitas isolasi terkendali di sejumlah lokasi dan kolaborasi pelaksanaan vaksinasi, serta rutin menyediakan informasi mengenai pelayanan selama COVID-19 melalui website covid.jakarta.go.id. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen agar sektor terdampak dapat kembali bangkit di tengah pandemi.
Peningkatkan layanan kesehatan warga melalui transformasi pelayanan RSUD di Jakarta dilakukan di berbagai aspek, seperti pengembangan layanan unggulan dan jejaring layanan rujukan pada 32 RSUD di DKI Jakarta, standarisasi hospitality (keramahtamahan dan penampilan diri), serta standarisasi logo, penjenamaan, seragam, dan sarana prasarana.
Pengembangan pelayanan unggulan dan jejaring layanan rujukan seperti Layanan Ginjal dan Jantung Terpadu, Layanan Stroke Terpadu, Layanan Geriatri Terpadu, Layanan Kesehatan Ibu dan Anak/Tumbuh Kembang Anak, dan Layanan Klinik Gangguan Belajar.
Kemudian, penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta hadir memberi pesan kuat sekaligus ikhtiar besar untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi semua warga.
“Tidak hanya melayani pengobatan, tetapi juga promosi kesehatan dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas kesehatan seseorang. Harapannya hadirnya Rumah Sehat untuk Jakarta ini dapat mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya berkunjung di saat sakit, sehingga masyarakat menjadikan kesehatan sebagai tujuan dan cara hidup,” terang Anies Baswedan.
3. Hunian Berkualitas, Warga Naik Kelas
Tersedianya hunian yang layak merupakan hak setiap warga. Selama 5 (lima) tahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta berupaya menyediakan beragam jenis hunian berkualitas untuk meningkatkan taraf hidup warga Jakarta melalui integrasi program JAKHABITAT.
Berbagai program layanan perumahan dan permukiman terjangkau dan berkualitas di Jakarta menjadi lebih mudah diakses oleh warga. Sebagai pusat integrasi pemasaran aset/properti JAKHABITAT, dibangun Galeri Huni JAKHABITAT di Taman Martha Tiahahu, Jakarta Selatan yang akan menjadi sumber informasi dan akses warga dalam mendapatkan hunian.
Penataan kawasan perkampungan dilakukan secara partisipatif dan kolaborasi bersama masyarakat melalui Community Action Plan (CAP) dan Collaborative Implementation Program (CIP). Sebanyak 142 RW padat penduduk telah ditata dan target 81 RW sasaran yang akan ditata.
Sebanyak 142 RW padat penduduk telah ditangani dan target 81 RW yang akan dilakukan penataan. Kampung yang sudah dibangun yaitu Kampung Susun Akuarium, Jakarta Utara; Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung, Jakarta Timur; Kampung Susun Bayam, Jakarta Barat; serta yang masih dalam proses pembangunan yaitu Kampung Susun Akuarium Tahap II dan Kampung Susun Bayam. Total
kampung susun yang akan terselesaikan pembangunannya pada tahun ini sebanyak 12 blok dengan 472 unit hunian.
Di samping itu, kolaborasi Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UKM (PPKUKM) dalam mendirikan Koperasi Kampung Kota, bersama Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) untuk menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan Kolektif kepada lebih dari 7.500 rumah yang diberikan kepada koperasi warga. Ini semua menjadi bagian dari upaya penataan kampung berbasis pemberdayaan masyarakat.
Terdapat Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) yang pembangunannya semakin progresif. Sebanyak 33 tower dan 7.421 unit Rusunawa telah diresmikan dan merupakan rekor pembangunan unit Rusunawa terbanyak dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Rusunawa tersebut menawarkan keunggulan seperti harga terjangkau dan kualitas fisik sama dengan hunian vertikal yang dibangun oleh swasta/apartemen komersial. Selain untuk warga sipil, penyediaan Rusun juga diberikan untuk warga eks-Asrama Polisi Menteng dan anggota aktif kepolisian melalui pembangunan Rusun Polri Menteng, Jakarta Pusat yang terdiri dari 2 tower dan 400 unit hunian sebagai wujud rumah dinas yang layak bagi masa depan keluarga anggota Kepolisian Polda Metro Jaya.