“Jalani hidupmu. Berbahagialah semampumu, lepaskan hal yang tidak penting, dan berjuanglah,”Kiera Cass (Penulis Fiksi AS)
BARISAN.CO – Sejak tahun 2012, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendeklarasikan tanggal 20 Maret sebagai Hari Kebahagiaan Internasional. PBB bertujuan agar dunia memusatkan perhatiannya pada gagasan bahwa pertumbuhan ekonomi harus inklusif, adil, dan seimbang yang dapat mendorong pembangunan berkelanjutan dan juga mengurangi kemiskinan. Oleh karena itu, PBB mengakui dalam upaya mencapai kebahagiaan global, pembangunan ekonomi harus berjalan beriringan dengan kesejahteraan sosial serta lingkungan.
Namun lebih dari itu, setiap orang seyogyanya harus tetap berusaha untuk bahagia. Tak peduli seberapa kerasnya hidup ini, kita layak mendapatkan kebahagiaan.
Tak jarang, seseorang tidak dapat bahagia karena selalu membandingkan dirinya dengan orang lain. Terutama, melihat postingan di media sosial menimbulkan pertanyaan bagi diri sendiri. “Kok dia bisa? Perasaan, kita seumuran, tapi aku masih begini-begini aja deh!” atau “Ih, dia cantik banget! Kapan ya bisa secantik dia?”
Ada juga yang justru menolak terhubung dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial sudah sewajarnya manusia bersosialisasi dan belajar memahami orang lain. Termasuk juga berwelas asih terhadap sesama.
Hubungan interpersonal dan sosial amat penting dalam membantu mengurangi kecemasan dan depresi. Dengan menjalin hubungan pertemanan misalnya, kita setidaknya memiliki orang yang menjadi sandaran dalam kesedihan dan berbagi kebahagiaan. Perlu diingat, berdaptasi dan berusaha terhubung dengan orang lain akan membantu meningkatkan harga diri, memperbaiki diri sendiri, serta tidak merasa terintimidasi.
5 Cara Agar Tetap Bahagia
Lalu bagaimana cara agar tetap bahagia?
Mengutip Pick The Brain, berikut cara agar tetap bahagia tidak peduli apa pun yang terjadi dalam hidup yang keras ini:
1. Berhenti Mengejar Hal Materialistik
Banyak orang merasa memerlukan banyak uang, pakaian baru, dan lain-lain karena dianggap itu akan membuatnya bahagia. Mereka berpikir, “Kalau memiliki semuanya, maka hidup ini menjadi komplit”. Sehingga, daripada menikmati hidup, mereka justru mengejar gagasan kebahagiaan yang kabur.
Menginginkan suatu hal yang lebih memang bukan masalah besar. Namun, jangan lupa bersantai serta mensyukuri berbagai yang kita miliki saat ini.
2. Mulai untuk Lebih Bertanggung Jawab
Menyalahkan orang lain adalah pekerjaan yang lebih mudah daripada mengakui kesalahan diri sendiri. Ketimbang menyalahkan orang lain, fokus pada apa yang bisa kita lakukan untuk membuatnya menjadi lebih baik.
Misalnya, saat terjebak kemacetan. Sudah seharusnya, kita mulai menghitung waktu. Kondisi jalanan tidak dapat terduga. Kemacetan bisa terjadi sewaktu-waktu, seperti ada demo atau kecelakaan.