Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

5 Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Sesuai Petunjuk Rasulullah Saw

×

5 Cara Menenangkan Hati dan Pikiran Sesuai Petunjuk Rasulullah Saw

Sebarkan artikel ini
Cara Menenangkan Hati
Ilustrasi foto/Pexels.com

Sehingga dapat menimbulkan beberapa faktor lain seperti syirik, perbuatan maksiat, lalai, berpaling, sibuk dengan urusan dunia dan mengabaikan urusan akhirat, serta berlebih-lebihan.

Oleh karena layaknya tubuh secara fisik membutuhkan makan dan minum untuk menjaga kondisi tubuh. Begitu juga dengan hati memerlukan nutrisi agar mendapatkan hati yang tenang dan mendapatkan ketaatan.

Hati manusia memerlukan makanan untuk kehidupan hati yaitu dengan ketaatan. Berikut ini 5 cara menenangkan hati dan pikiran :

  1. Zikir kepada Allah Swt

Zikir merupakan pembuka pintu gerbang antara seorang hamba dengan Tuhannya. Melalui zikir, ia akan menundukan hati dan jiwanya dengan cara menghiasi lisannya dengan ucapan yang baik.

Seorang muslim yang hatinya bersih akan mencari ketenangan hatinya dengan berzikir kepada Allah swt. sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Ar-Ra’d ayat 28:

ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”(QS. Ar-Ra’d: 28).

Tujuan seorang hamba berzikir agar mendapatkan hati yang tentram dan ketenangan, caranya dengan mengingat atau berzikir kepada Allah Swt.

  1. Membaca Al-Quran

Membaca menjadi salah satu cara agar mendapatkan ketenangan hati dan pikiran. Sebab Al-Qur’an bukan sekadar bacaan, tapi juga menjadi obat bagi orang yang membutuhkan ketenangan dan ketentraman.

Membaca Al-Qur’an dengan khusyuk penuh penghayatan dan pemahaman pasti akan masuk ke dalam hati. Terlebih lagi membaca al-Quran merupakan amalan yang baik dan memiliki pahala, sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan setara dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif lam mim satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).

  1. Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw

Membaca sholawat merupakan salah satu upaya agar menundukan hati yang buruk. Nabi Muhammad Saw merupakan sosok suri teladan yang baik, yang dijadikan pedoman agar umatnya tidak ingkar kepada Allah Swt.

Terlebih lagi membaca sholawat merupakan perintah Allah Swt dalam surah Al-Ahzab ayat 56:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا