Scroll untuk baca artikel
Edukasi

6 Langkah Sederhana untuk Menghindari Pemborosan Selama Inflasi Harga Pangan

Redaksi
×

6 Langkah Sederhana untuk Menghindari Pemborosan Selama Inflasi Harga Pangan

Sebarkan artikel ini

BI memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini mencapai 4,2 persen karena kenaikan sejumlah harga barang yang diatur oleh pemerintah seperti energi dan pangan. Lalu, bagaimana cara menghemat biaya untuk kebutuhan pangan?

BARISAN.CO – Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO), harga pangan global telah melonjak 65 persen sejak awal pandemi dan 12 persen untuk tahun ini sejak invansi Rusia ke Ukraina.

Perang telah merusak rantai pasokan makanan serta melonjakaya harga energi, mendorong biaya pupuk dan pengiriman lebih tinggi. Selain itu, cuaca beberapa tahun terakhir ini menjadi badai sempurna bagi harga komoditas dan produk terkait.

Akhir Mei lalu, Bank Indonesia (BI) memperkirakan, inflasi pada akhir tahun ini mencapai 4,2 persen persen karena kenaikan sejumlah harga barang yang diatur oleh pemerintah seperti energi dan pangan. Namun, kemungkinan inflasi akan melandai tahun depan dan kembali turun di bawah 4 persen.

Sama seperti yang diutarakan oleh BI, Morgan Stanley Research menilai, harga pangan global baru akan mulai turun pada 2023.

Profesor ekonomi dan urusan publik di Priceton, Alan Binder dalam opininya di Wall Street Journal belum dapat memastikan kapan inflasi akan turun. Mantan ketua The Fed ini hanya menyebut, inflasi tidak akan bertahan selama bertahun-tahun.

“Suatu hari, semoga segera, harga pangan dan masalah rantai pasokan akan hilang,” tulis Alan.

Menurutnya, inflasi akan turun secepat dan sedramatis kenaikannya.

“Kita telah melihat hal itu terjadi sebelumnya,” ujarnya.

Lalu, bagaimana cara berhemat dalam situasi seperti ini?

Berikut 6 langkah sederhana yang dapat dipraktikkan

  1. Konsumsi dengan bijak. Belanja dengan lebih presisi, mengonsumsi sisa makanan, dan mengecek inventaris di dapur sebelum pergi ke pasar adalah strategi penghematan yang berkelanjutan.
  2. Makan di rumah. Makan di luar menjadi pilihan yang mahal saat ini. Misalnya, untuk satu kali makan di luar biayanya Rp30.000. Namun, dengan uang itu bisa membeli tempe, tahu, ikan asin, dan sayur.
  3. Buat perencanaan. Buat daftar bahan makanan yang akan dibeli dan pastikan hanya membeli barang-barang dalam daftar tersebut untuk menghindari pembelian impulsif.
  4. Beli produk lokal. Produksi lokal umumnya lebih murah dan ini juga akan membantu petani lokal dalam menjaga ketahanan pangan.
  5. Bayar dengan uang tunai. Saat berbelanja dengan kartu kredit, kita akan membayar bunga atas pembelian tersebut. Untuk menghindarinya, jauhkan kartu kredit saat berbelanja.
  6. Hindari makanan siap saji. Makanan seperti ini sering dilabeli dengan label harga premium. Maka, sebaiknya buat hidangan dengan cara tradisional. Itu akan lebih membantu memangkas biaya pengeluaran untuk kebutuhan makanan. Terlebih, ini juga lebih sehat.

Nah, itu enam langkah sederhana yang bisa dipraktikkan untuk menghemat biaya makanan yang sedang melonjak. Selamat mencobanya.