Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

7 Dosa Greenwashing

Redaksi
×

7 Dosa Greenwashing

Sebarkan artikel ini
  1. Trade-Off Tersembunyi

Ada banyak cara untuk melabeli produk agar terdengar sangat ramah lingkungan. Klaim seperti ‘dibuat dengan konten daur ulang’ atau ‘dapat dibuat kompos’ terkadang ditekankan dan digunakan untuk menutupi faktor perusak lingkungan lain yang dilakukan perusahaan saat membuat produk. Meskipun sesuatu dapat didaur ulang, biaya lingkungan dari kondisi kerja yang tidak etis, emisi tinggi dan produksi limbah padat, eksploitasi sumber daya yang berlebihan, atau konsumsi sumber daya yang tinggi sering tersapu.

  1. Tidak Ada Bukti

Banyak perusahaan memproklamirkan diri sebagai ramah lingkungan meskipun mereka tidak memiliki bukti faktual dari apa yang mereka klaim. Kita mungkin melihat hal ini pada produk yang mengklaim dibuat dengan bahan daur ulang dalam jumlah tertentu atau pengurangan emisi dalam jumlah tertentu, tetapi tidak memiliki sertifikasi untuk membuktikan apa yang dikatakannya. Klaim kosong ini bisa sangat merusak lingkungan karena memungkinkan perusahaan besar melanggar undang-undang lingkungan.

  1. Ketidakjelasan

Kita dapat menemukan label yang tak terhitung jumlahnya di seluruh toko yang mengklaim bahwa mereka ‘alami’ atau ‘berkelanjutan’. Apa artinya itu? Label-label ini menyesatkan karena kombinasi yang tepat dari kata-kata terkait lingkungan dapat dengan mudah meyakinkan masyarakat umum untuk berpikir bahwa mereka mendukung perusahaan yang benar-benar peduli terhadap lingkungan.

  1. Tidak relevan

Ini terjadi ketika sebuah perusahaan mempromosikan klaim lingkungan yang secara teknis benar tetapi tidak relevan dengan produknya. Contoh paling umum dari hal ini adalah klaim “Free CFC”. Chlorofluorocarbon (CFC) adalah jenis gas rumah kaca buatan manusia yang terutama diproduksi di dalam unit pendingin udara. Namun, CFC telah dilarang oleh undang-undang sejak tahun 1970-an. Klaim itu menipu orang-orang yang tidak mengetahui undang-undang lingkungan atau standar produksi saat ini untuk percaya bahwa perusahaan sebenarnya sadar lingkungan.

  1. Kurang dari Dua Kejahatan

Hal lumrah bagi perusahaan untuk membuat klaim lingkungan bahkan ketika keseluruhan produk memiliki sedikit atau tidak ada manfaat lingkungan. Misalnya, industri otomotif merupakan penyumbang besar gas rumah kaca dan emisi CO2 global. Beberapa perusahaan mobil mengklaim bahwa mobil mereka membutuhkan bahan bakar yang “lebih ramah lingkungan” atau bahwa mobil mereka “lebih hemat bahan bakar” padahal kenyataannya, memiliki mobil adalah salah satu hal terburuk yang dapat Anda lakukan untuk planet ini. Tidak peduli seberapa hijau bahan bakarnya, mobil tetap akan menghasilkan gas rumah kaca dalam jumlah besar.