Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Kali, Seni Bela Diri Asal Majapahit yang Mendunia

Redaksi
×

Kali, Seni Bela Diri Asal Majapahit yang Mendunia

Sebarkan artikel ini

Selain pencak silat, Indonesia ternyata punya Kali, seni bela diri asal Majapahit yang mendunia.

BARISAN.CO – Nusantara ini kaya akan ragam ilmu bela diri. Pencak Silat, Tarung Drajat, Cimande, Silek Minangkabau, Tapak Suci, Bakti Negara adalah sederetan nama-nama seni bela diri asli Indonesia.

Ada satu bela diri yang kurang populer di masyarakat. Namanya Sundang Majapahit, yakni seni bela diri pasukan elit Majapahit yang diperkenalkan oleh Mahesa Anabrang. Ia merupakan prajurit andalan Kerajaan Majapahit.

Mahesa menggabungkan seni bela diri militer yang dimiliki Kerajaan Singosari dan Kerajaan Dharmasraya asal Sumatera Barat. Konon teknik patahan yang dikombinasikan dengan beberapa senjata seperti pedang dan keris itu mampu menebas lawan tewas di tempat.

Kemudian, Mahesa menurunkan ilmunya kepada keturunannya, Adityawarman. Dari Adityawarman, Sundang Majapahit kemudian disebarkan ke pasukan-pasukan Kerajaan Majapahit hingga kerajaan bawahannya seperti Bugis Gowa di Sumatera dan Sulu di Filipina.

Setelah kerajaan Majapahit runtuh, Sundang Majapahit menghilang dan tak bisa ditemukan, kecuali di Kerajaan Sulu. Itu kenapa, bela diri ini kian lestari di Filipina yang oleh masyarakatnya disebut Filipino Martial Arts. Ada juga yang menyebutnya Arnis; Eskrima; dan Kali.

Beberapa film laga yang pernah memunculkan seni bela diri ini adalah Mulan, The Man from Nowhere, Blood Hunters: Rise of the Hybrids, The Old Guard, dan Star Wars.

Di Indonesia sendiri, bela diri ini lebih dikenal sebagai Kali, dan kian populer setelah kemunculan beberapa komunitas, antara lain Taring Taktika Kali, Pekiti Tirsia Kali, dan Pribadi Baja.

Bela diri ini dilakukan dengan cara mengayunkan tongkat ke arah lawan secara zig-zag. Terlihat rumit memang dan cukup banyak jurusnya. Namun, sebenarnya bela diri ini sangat simpel, terlebih jika sudah paham dengan dasar gerakannya. Selanjutnya, jika sudah mahir, tongkat itu akan diganti dengan pedang, pisau atau senjata tajam lainnya.

Oleh karena itu, bela diri ini sangat bagus untuk perlindungan diri, karena bisa melumpuhkan lawan dalam sekejap. Kali juga bermanfaat untuk kesehatan, melatih kekuatan tangan dan konsentrasi.

Untuk mendalami bela diri ini tidak disarankan melakukannya sendiri. Kita harus mendapatkan pendampingan dari pelatih. Sebab, bila gerakannya keliru akan mengakibatkan cidera.

Sayangnya untuk bisa berlatih dan mendalami bela diri ini, kita perlu merogoh kocek yang terbilang mahal. Sekitar Rp100 ribuan untuk sekali berlatih. [ysn]