Scroll untuk baca artikel
Terkini

Ribuan Warga Palestina Memberi Penghormatan Terakhir kepada Shireen Abu Akleh

Redaksi
×

Ribuan Warga Palestina Memberi Penghormatan Terakhir kepada Shireen Abu Akleh

Sebarkan artikel ini

Ribuan warga Palestina berduka atas kepergian jurnalis Al Jazeera. Mereka menghadiri upacara pemakaman Shireen Abu Akleh yang berlangsung di kompleks kepresidenan Otoritas Palestina.

BARISAN.CO – Duka menyelimuti Palestina setelah jurnalis Al Jazeera terbunuh oleh pasukan Israel. Shireen Abu Akleh ditembak mati oleh pasukan Israel yang mendarat di kepalanya saat dia meliput serangan militer militer Israel di kota Jenin pada Rabu pagi waktu setempat.

Mengutip Al Jazeera, ribuan warga Palestina menghadiri upacara pemakaman jurnalisnya, Shireen Abu Akleh. Upacara itu berlangsung di kompleks kepresidenan Otoritas Palestina (PA) pada Kamis siang waktu setempat di kota Tepi Barat.

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas memberi penghormatan terakhir dan ucapan selamat tinggal kepada Shireen dalam prosesi besar yang diadakan juga oleh garda nasional Palestina.

Dalam upacara tersebut, Mahmoud meminta Israel bertanggung jawab penuh atas kematian Shireen Abu Akleh.

“Kami menolak penyelidikan bersama dengan Israel atas pembunuhan Shireen. Para pejabat Palestina akan pergi ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mencari keadilan,” kata Mahmoud.

Tragedi pembunuhan terhadap Shireen mengirim gelombang kejut ke seluruh Palestina dan dunia Arab.

Shireen adalah seorang koresponden veteran untuk televisi Al Jazeera. Dia bergabung dengan stasiun tersbeut pada tahun 1997 atau setahun setelah peluncuran.

Banyak orang Palestina mengingat Shireen karena liputannya tentang invansi besar-besaran tentara Israel ke kota-kota besar di Tepi Barat selama pemberontakan yang dimulai pada tahun 2000.

Mahasiswa jurnalisme di Universitas Birzeit, Azhar Khalaf menggambarkan Shireen sebagai ikon media dan model.

“Berita kemartirannya seperti tamparan bagi wajah setiap warga Palestina. Dia ada di setiap rumah, dia merasakan rasa sakit setiap orang Palestina, dan menyampaikan rasa sakit mereka. Dia adalah suara kebenaran dan keadilan,” ujar Azhar.

Setelah kabar pembunuhannya, foto Shireen berukuran besar terpampang di layar lebar di Al-Manara Square, kota Ramallah.

Aktivis politik dan sosial di Palestina, Hazem Abu Helal menyampaikan, Shireen dekat dengan rakyat.

“Semua orang mengenalnya tidak hanya karena pekerjaannya, tetapi juga keterlibatannya di masyarakat. Dia bagia dari banyak inisiatif dalam acara serta organisasi sosial dan budaya,” ungkap Hazem.

Lautan otang berkumpul untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Shireen.

Salameh, yang keluarganya memiliki salon di Ramallah sering dikunjungi Shireen menyebutnya sebagai orang yang kuat.

“Kami sangat sedih. Dia adalah salah satu dari kita,” tuturnya.

Shireen meninggal di usia 51 tahun. Setelah upacara di kompleks kepresidenan, jenazah Shireen rencananya dibawa dengan ambulans dan konvoi ke pos pemeriksaan Qalandia yang terletak di antara Ramallah dan Yerusalem. Pemakaman akan berlangsung pada Jumat waktu setempat di Kota Tua. [rif]