Literasi Desa kecamatan Todanan, kegaian bedah buku Perempuan yang Mengawali Senyuman dengan tema Sinergi dan Kerja Bersama Membangun Jaringan Komunitas
BARISAN.CO – Mengikuti kegiatan-kegiatan kecil seperti berdiskusi dapat menjadi latihan untuk membentuk kepribadian. Terutama dalam hal keberanian untuk berbicara di depan umum dan publik speaking.
Demikian disampaikan Sutiyono penulis buku Perempuan yang Mengawali Senyuman dan acara bedah buku dengan tema Sinergi dan Kerja Bersama Membangun Jaringan Komunitas yang diselenggarakan Komunitas Histeria, Taman Baca Telaga Ilmu, Genre Kecamatan Todanan, dan PIK Remaja desa Dalangan baru-baru ini.
Sutiyono penulis buku Perempuan yang Mengawali Senyuman mengatakan bahwa membentuk komunitas-komunitas kecil dengan berbagai hal harus kita sukai terlebih dahulu dapat memantik terciptanya sebuah karya besar.
“Dan adanya kekuatan jejaring dapat semakin memperkuat proses kegiatan yang sedang kita jalani,” sambungnya pegiat Komunitas Histeria ini.
Sebelumnya Camat desa Todanan, Dasiran, S.Ag, M.Si dalam sambutannya mengatakan sangat menyukai kegiatan positif seperti ini. Selalu memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar seperti yang dilakukan oleh Taman Baca Telaga Ilmu.
“Banyak buku dan ilmu disetiap sudut ruangannya. Bacalah niscaya kamu akan dapatkan banyak manfaatnya,” imbuhnya.
Dasiran berpesan tauladan nabi dari wahyu pertama yang beliau Terima adalah perintah untuk membaca.
“Maka jika kita ingin menjadi manusia yang mulia perbanyak dan perdalamlah ilmu,” tegasnya.
Sementara itu, Bunda Genre Kecamatan Todanan, Yuli Dewi Ratih mengatakan anak-anak adalah aset terbesar yang harus dijaga. Dengan adanya Taman Baca Telaga Ilmu ini sangat positif dalam hal membersamai tumbuh kembang mereka.
“Tidak hanya bermain tapi disini mereka bisa sambil belajar dan menimba banyak ilmu. Kami titip anak-anak ini agar terus dididik dengan baik semoga kelak mereka akan tumbuh dengan bekal ilmu dan menjadi orang yang berguna,” terangnya.
Pembina PIK Remaja Desa Dalangan, Salimah, S.Pd.I menyampaikan semoga kegiatan yang dilakukan oleh para remaja bisa menginspirasi para remaja di desa-desa lainnya.
“Dan yang terpenting semagatnya harus dijaga supaya tetap bisa istikamah dalam berkegiatan. Jadilah remaja kekinian tetapi tetap berakhlak Islami. Menjaga lisan, dan sikap disetiap tindakan. Agar menjadi pribadi yang terpuji,”pesannya.
Literasi Desa di Taman Baca Telaga Ilmu
Acara yang diahadiri sekita 40 peserta dari berbagai kalangan dan komunitas ini diselenggarakan di Taman Baca Telaga Ilmu Kecamatan Todakan Kabupaten Blora. Menurut penyelenggaran acara bedah buku Muhammad Khaerul Anam mengatakan agenda ini adalah awal dari agenda yang akan selenggarakan selanjutnya.
“Insyallah agenda ini akan kami selenggarakan tiap selapan sekali,” tambahnya.
Tri Untari penikmat literasi desa ini sangat menikmati acara bedah buku yang baru pertama kali ia mengikutinya di daerahnya.
“Saya sangat tertarik agenda Bedah buku ini. Kegiatan ini baru pertama kali saya ikuti di desa. Saya pikir resensi buku dengan bedah buku itu sama. Ternyata berbeda,” terangnya.
Menurut Tri Untara yang menarik ternyata membaca karya sastra sangat asyik. Jika dinikmati betul-betul banyak kata-kata yang misterius karena penuh teka teki.
“Seperti dalam judul cerpen pertama beliau yang berjudul Perempuan yang Mengawali Senyum ada tulisan yg sengaja dihilangkan co*** 1*. Setelah dibedah ternyata itu sebuah tulisan ” Covid 19″,” jelasnya.
Tri Untari berharap semoga acara ini dapat berlangsung secara rutin dan dapat memberikan hal menarik bagi perkembangan ilmu pengetahuan di desa.
Saat dihubungi Barisanco, pengelola Taman baca Telaga Ilmu, Andini Siwi Argo, S. Pd mengatakan saya merasa senang dan bangga karena Taman baca Telaga Ilmu dapat berkontribusi di masyarakat, Senin (13/6/2022)