BARISAN.CO – Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) dikabarkan akan menjabat Menteri Perdagangan menggantikan Muhammad Lutfi.
Kabar ini pun dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi kepada wartawan. “(Menteri) Perdagangan,” ujarnya, Rabu, (15/6/2022).
Menelusuri rekam jejak Zulhas diketahui bahwa politisi kelahiran 31 Agustus 1962 itu merupakan Ketua MPR periode 2014-2019. Dia juga tercatat sempat masuk ke jajaran pemerintahan di kala Presiden SBY berkuasa, yakni sebagai Menteri Kehutanan Republik Indonesia menggantikan Malem Sambat Kaban.
Karir politik Zulhas di PAN sudah sangat mengakar. Besan dari tokoh nasional Amien Rais ini pernah menduduki kursi Sekretaris Jenderal PAN pada 2005-2010 sebelum memegang tampuk kepemimpinan partai. Zulkifli juga merupakan anggota DPR periode 2005-2009.
Dari sisi edukasi, Zulkifli tercatat telah menerima dua gelar bergengsi Doktor Kehormatan (Honoris Causa). Pertama untuk bidang Administrasi Publik dari Sejong University (Seoul, Korea) dan yang kedua untuk bidang Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dari Universitas Negeri Semarang (Semarang, Indonesia).
Zulkifli sendiri merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana pada 1996. Dia kemudian mengambil program pascasarjana di Sekolah Tinggi Manajemen PPM dan mendapat gelar Magister Manajemen di 2003.
Setelah lulus SMP, dia memutuskan untuk pergi dari rumah secara diam-diam di Lampung untuk merantau ke Jakarta. Di ibu kota, Zulkifli melakoni berbagai profesi demi bertahan hidup, mulai dari tukang cuci mobil taksi, menjual minuman ringan, hingga menjadi sales panci.
Kehidupan keras tidak membuatnya patah arang. Malahan, hal tersebut menjadikan mental Zulkifli semakin teruji. Dalam perjalanannya, Zulkifli disebutkan sempat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di sebuah instansi pemerintahan.
Namun karena merasa tidak sreg, dia memutuskan untuk berhenti dan memilih menjadi seorang pengusaha agar bisa meraih kesuksesan. Saat itu, nada miring dari orang di sekelilingnya nyaring terdengar. Zulkifli dianggap membuat keputusan keliru hingga sempat dikatakan stress.
Zul pernah mengundang kecaman dari Korps Pegawai Negeri karena ucapannya dinilai menghina pegawai negeri. Zul menyatakan, “Jangan melakoni profesi sebagai politisi, tapi perilakunya seperti PNS, itu sangat keliru. Misalnya politisi tidak aktif kalau ketua umumnya tidak datang. Nah itu perilaku PNS.”
Rupanya, bakat bisnis Zulhas terus menguat. Ia memberanikan diri membangun perusahaan dan sukses. Hanya dalam tiga tahun, dia memiliki perusahaan. Karena bakat ini juga, Zulhas dipercaya menjabat sebagai presiden direktur di sejumlah perusahaan.
Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai petinggi di beberapa perusahaan. Berikut adalah daftarnya.
- Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (1988–2004)
- Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari, Jakarta (1997–2004)[3]
- Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani, Jakarta (2000–2004)
- Komisaris PT Hudaya Safari Utama, Jakarta (2000–2006)
- Komisaris Utama PT Batin Eka Perkasa, Jakarta (2004–2005).
Pengalaman di dunia bisnis ini diharapkan bisa menghadapi permasalahan tingginya harga minyak goreng dan melakukan pembersihan di internal mendag khususnya pejabat yang menangani izin ekspor impor pangan. [rif]