BARISAN.CO – Selama April 2022, perbankan telah menyalurkan kredit ke nasabah sebesar Rp.5.891 triliun, tumbuh 9,1% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, disitat dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pada April 2021 lalu, pertumbuhan kredit terkontraksi 2,28% (yoy).
Pertumbuhan kredit pada April 2022 ini banyak disokong oleh kenaikan kredit bank umum swasta sebesar 9,83% (yoy), kemudian disusul bank BUMN sebesar 9,62% (yoy). Sedangkan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) tumbuh dibawah kedua bank itu, hanya 5,82% (yoy). Padahal, tahun lalu, ekspansi kredit BPD diatas bank BUMN dan bank umum swasta, dan menjadi penopang utama pertumbuhan kredit perbankan.
Namun begitu, sejumlah bank daerah justru mampu mencatatkan pertumbuhan kredit yang lebih tinggi dari industri BPD. Bahkan, terefleksikan pada target yang tercantum dalam rencana bisnis bank (RBB), bank-bank daerah tersebut tampak optimis kredit bakal terus tumbuh sampai akhir tahun.
Mengutip Bisnis, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mampu mengkatrol pertumbuhan kreditnya menjadi 9,6% (yoy) per April 2022. Kenaikan kredit Bank BJB itu masih banyak ditopang oleh kredit konsumtif. Tercatat, sampai dengan April 2022, kredit konsumtif dengan segmen KPR tumbuh di atas 16% (yoy).
Diperkirakan oleh Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi untuk kredit konsumtif masih dalam tren positif hingga akhir tahun lantaran tingkat keyakinan masyarakat untuk melakukan konsumsi secara bertahap terus meningkat. Karenanya, Bank BJB di tahun ini menargetkan kredit konsumtif tumbuh di sekitar 9%-10%.
Sama halnya dengan BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Bank Sumsel Babel), kredit mengalami pertumbuhan mencapai 8,59% (yoy) atau menjadi Rp.19,3 triliun per Mei 2022, dikutip dari Kontan. Pertumbuhan kredit itu banyak ditopang kredit produktif yang tumbuh secara signifikan 28,83% (yoy). Sedangkan, pertumbuhan kredit konsumtif terpaut jauh dibawahnya hanya 4,02% (yoy).
Direktur Bisnis Bank Sumsel Babel, Antonius Prabowo Argo yakin kinerja kredit banknya akan terus tumbuh. “Tahun ini, kami menargetkan kredit Rp 20,83 triliun, (dan) capaian sampai Mei sudah 97,97% dari target sehingga BSB (Bank Sumsel Babel) tetap optimis target 2022 tercapai,” imbuhnya, dilansir dari Kontan (17/06/2022).
Kendati demikian, walaupun BPD secara umum tumbuh melambat dibandingkan bank umum swasta dan bank BUMN, tapi kredit BPD masih dalam tren positif seiring dengan pulihnya konsumsi masyarakat. Apalagi, kredit BPD banyak dibutuhkan masyarakat. Secara garis besar, kredit BPD dibedakan menjadi kredit sektor konsumtif yang membidik pembiayaan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pegawai kontrak/honorer pemerintah daerah. Dan, kredit sektor produktif yang menyasar Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR). [rif]