Sekar Langit
pekat malam dibekap sunyi
entah apa mantranya, aku masih setia mencumbui
lukiskan rasa enggan untuk pergi
dari dingin yang menyelimuti
sekilas terbayang wajah ayu menyapa riang
di bawah pohon kemuning, saat senja menjelang
lirih bibirmu berujar, memotong lamunan panjang
rerintik hujan kala itu seolah turut memandang
kini kisah serasa terantuk batu
begitu perih melebam biru
tapi ini memang candu
untuk tetap merindu siluet tentangmu
laksana bermekaran di antara pendar rembulan
kautaburkan sekar langit sebagai balasan rindu tak tertahankan
kuhirup lepas wanginya walau hanya sebuah bayangan
aku, mencintamu yang telah tiada dalam kenangan
Semarang, Juni 2022
Tiada Kata
bagai dijatuhi bunga-bunga
menari terbawa suasana
lengkung pelangi jadi latarnya
hadir ia, cinta
seiring mimpi yang mendera
pada lelap tidur kapan saja
walau sempat kutunggu lama
akhirnya kita dapat bersama
namun pisah begitu tega
menyusup di antara bahagia
kau pergi tanpa suara
pun bibir tiada kata
lantas, harus ke mana?
buang segala kecewa
yang tercatat dalam jiwa
nodai seluruh sudutnya
Semarang, Juni 2022
Mengagumi Anak Jalanan
jalanan kian membisu setelah hujan basahi dari terik hingga mentari tumbang
pun tubuh-tubuh ringkih tak beralas kaki, bibirnya begitu pandai berdendang
melagu tanpa ragu meski rereceh kerap kali enggan datang
di tengah keberadaan sang bayu malam, hinggapi kulitnya yang melegam usang
entah sejak kapan aku mengulum senyum berdecak kagum
menatap mereka di samping gereja, di antara gema lonceng berdentum-dentum
bersenda gurau sekadar melepas lelah sambil menenggak minum
ah, hati ini ingin sekali berbaur menyatu lewat peluk dan cium
gelap semakin pekat, menuntun mata tertumbuk pada salah seorang bocah
yang setia menenteng ukulelenya, terduduk ia dalam rasa gelisah
meski hidup teramat getir, sedikit pun tak kulihat ada goyah
pancaran matanya justru mendeskripsikan luapan semangat sebagai penggugah
adalah kisah anak-anak jalanan penuh mimpi tersembunyi
sekiranya ini tentang betapa benar kukagumi
bahkan mencintai segala kesederhanaan terpotret alami
merayu diri ‘tuk selalu peduli dengan negeri sendiri
Semarang, Juni 2022
Sepasang Hati
apa hendak dikata saat wajah serupa bidadari bermuram durja
padahal langit cerah memancari Bumi tanpa kendala
lantas, adakah sebuah perkara membenak dalam hati?
jika benar, izinkan kutiup ia, agar terbang dan hilang tak bersisa
mungkin biar aku jadi kawan dalam sepi berselimut dingin
sebab begitu ramah tutur ucapmu, membuat hadir rasa ingin
‘tuk berbaur sebagai sepasang hati berikatan batin
kiranya itu adalah harap yang setiap saat kupilin