BARISAN.CO – Sering makan mi instan? Inilah dampak makan mi instan yang perlu kamu ketahui. Sebelumnya perlu diketahuai mi instan merupakan salah satu makanan yang populer di Indonesia.
Disamping cara masaknya yang mudah dan praktis rasanya pun nikmat. Mi instan merupakan produk makanan kering yang terbuat dari tepung terigu dengan atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diijinkan yang siap dihidangkan setelah diseduh atau dimasak dengan air mendidih selama kurang lebih 4 menit.
Tingginya minat masyarakat terhadap mi instan perlu diimbangi dengan pengetahuan yang cukup tentang mi dan kandungan gizinya. Mi instan umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa.
Mi instan terbuat dari terigu dan mengandung karbohidrat dalam jumlah cukup besar, tetapi kandungan protein, vitamin, dan mineralnya hanya sedikit. Pemenuhan kebutuhan zat gizi yang dapat kita peroleh saat konsumsi mi instan adalah jika kita menambahkan sayuran dan sumber protein.
Jenis sayuran yang dapat kita tambahkan antara lain wortel, sawi, tomat, dan kol, sedangkan sumber proteinnya dapat berupa telur, daging, dan ikan.
Secara budaya, di Indonesia ternyata mi tidak hanya sebagai makanan pokok, melainkan juga sebagai lauk pauk, sehingga sering dijumpai orang makan nasi dengan lauk mi kuah atau mi goreng.
Hal ini dimungkinkan karena mi (khususnya mi instan), sebagai makanan olahan dari gandum atau terigu tersebut, dapat diolah dengan mudah, disajikan secara praktis, dan memenuhi selera berbagai kelompok masyarakat berdasarkan tingkat pendapatan, pekerjaan, usia, maupun jenis kelamin.
Berapa banyak sih kandungan zat gizi pada satu bungkus mi instan? Satu takaran saji mie instan yang berukuran 90 gr mampu menyumbangkan energi sebesar 420 kkal (sekitar 20 persen dari total kebutuhan energi harian kita yaitu 2150 kkal).
Zat gizi lain yang terdapat pada mi instan dalam jumlah besar antara lain 1) Natrium sebanyak 1100-1250 mg (60-125 persen dari total kebutuhan natrium kita sehari yang sebesar 1000-1700 mg/hari), 2) bahan pengawet Natrium Benzoat sebanyak 0,35 mg/Kg BB/hari. Jumlah dalam satu sajian mi instan ini masih aman untuk dikonsumsi.
Yang perlu diperhatikan, sering mengkonsumsi mi instan secara rutin tanpa mengetahui kandungan gizi yang terkandung di dalam mi instan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Natrium dalam satu sajian mi instan hampir memenuhi kebutuhan natrium kita dalam sehari.
Asupan tinggi natrium merupakan salah satu faktor risiko terjadinya hipertensi. Jika seseorang mengkonsumsi mi instan 3x sehari, maka jumlah bahan pengawet pada satu bungkus mi instan sama dengan 3x konsumsi.
Hasilnya, seseorang tersebut telah mengonsumsi bahan pengawet Natrium Benzoat sebanyak 1,05 mg/Kg BB padahal batas maksimal asupan harian yang diperbolehkan untuk bahan pengawet Natrium Benzoat sebanyak 0,5 mg/Kg BB/hari.
Apa dampaknya bagi kesehatan? Peningkatan asupan makanan yang tidak diimbangi dengan aktifitas fisik yang teratur akan meningkatkan risiko terjadinya obesitas, dislipidemia dan hipertensi.
Demikianlah dampak makan mi instan yang perlu kamu ketahui, tentang bagaimana menjaga keseimbangan kebutuhan gizi pada tubuh, semoga bermanfaat.