Apabila masyarakat menemukan atau mengalami gejala monkeypox tersebut, bisa segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat
BARISAN.CO – Kasus cacar monyet atau monkeypox (mpox) kembali mencatat penambahan kasus. Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat hingga Senin (23/10/2023) terdapat delapan kasus terkonfirmasi cacar monyet yang ditemukan di Jakarta. Selain itu, sebanyak sembilan orang berstatus suspek mpox.
“Update monkeypox DKI Jakarta per 23 Oktober 2023 jam 10.00, kasus positif delapan orang. Suspek atau terduga bergejala: sembilan orang,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama dalam keterangan tertulis, Senin (23/10/2023).
Sementara Plt. Kepala Dinkes DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, penderita monkeypox harus menjalani isolasi dengan baik sampai sembuh sempurna.
Apabila masyarakat menemukan atau mengalami gejala monkeypox tersebut, bisa segera datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium lebih lanjut.
Mengenal Cacat Monyet dan Gejalanya
Cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit akibat virus yang ditularkan melalui binatang (zoonosis). Virus monkeypox merupakan anggota genus Orthopoxvirus dalam keluarga Poxviridae.
Genus Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar Smallpox) dan virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar Smallpox).
Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari
Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas. Limfadenopati dapat dirasakan di leher, ketiak atau selangkangan.
Dalam 1-3 hari setelah gejala awal atau fase prodromal, akan memasuki fase erupsi berupa munculnya ruam atau lesi pada kulit biasanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap.
Ruam atau lesi pada kulit ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras atau keropeng lalu rontok.
Untuk mencegah penularan, Dinkes DKI Jakarta meminta warga menjaga kebersihan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga bermasker saat beraktivitas.