BARISAN.CO – Film Pesantren karya Sutradara Shalahuddin Siregar berkisah tentang kehidupan santri perempuan di pondok pesantren tradisional yang terletak di Cirebon Jawa Barat. Film kehidupan pesantren tradisional ini akan tayang secara komersil 4 Agustus 2022 di bioskop XXI seluruh Indonesia.
Meski demikian pihak Lola Amaria Production sebagai rumah akan menggelar nonton bareng di XXI Epicentrum Jakarta Selatan, hari ini Senin 1 Agustus 2022.
Sinopsis film pesantren atau cerita film mengambil kehidupan para santri di pondok pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Cirebon. Pesantren ini didirikan KH. Muhammad (alm) dan Nyai Hj. Masriyah Amva yang saat ini menjadi pengurus harian Syurian A’wan atau Dewan Pakar di Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Pesantren didirikan pada tanggal 20 November 1993 di bawah naungan Yayasan Tunas Pertiwi. Saat ini pesantren Kobon Jambu Al-Islamy memiliki ribuan santri dari berbagai daerah. Pesantren yang terletak di Desa Babakan, Ciwaringin Kabupaten Cirebon ini menjadi ide cerita Film Pesantren.
Film ini menceritakan dua santri dan dua guru muda yang akan membuat penonton dapat mengenal lebih dekat kehidupan para santri dan tentunya pondok pesantren tradisional.
Menurut Lola Amaria Production dikutip dari NU Online, menganggap bahwa pesantren tradisional seperti Pondok Kebon Jambu merupakan salah satu benteng pertahanan masa depan untuk menangkal ancaman intoleransi di Indonesia, Senin (8/1/2022).
Film Pesantren dibuat tidak asal-asalan, namun membutuhkan riset sekitar dua tahun, tahun 2015 dan 2016.
Pada 2015, Lola Amaria Production mendapatkan dana pengembangan sebesar $1500 dari Indonesian Documentary (InDocs) dan Steps International. Namun pencarian dana, pihak Lola Amaria Production harus berproses dengan mengikuti beberapa forum pendanaan untuk film documenter.
Pencarian dana pada tahun 2016, mendapatkan dukungan dari Asian Side of the Docs di Bangkok dan Doc Edge Kolkata di India pada 2016, serta International Documentary Film Festival (IDFA) Forum di Amsterdam pada 2017.
Ketika itu, film ini berhasil mengamankan kerja sama dengan NHK World dan Aljazeera Documentary Channel.
Film berdurasi 95 menit ini editingnya dilakukan pada Oktober hingga November 2018 di Berlin, Jerman, dengan melibatkan salah satu editor terbaik di Eropa, yakni Stephen Krumbiegel.
Film Pesantren pertama kali diputar untuk publik di IDFA Amsterdam pada 2019, setelah terpilih dari sekitar 3.000 pendaftar.
Lola Amaria Production setuju untuk mendistribusikan di jaringan bioskop di Indonesia pada 2019. Semula, film ini direncanakan bakal dirilis secara komersil pada 2020. Namun tertunda karena pandemi Covid-19 melanda.