Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Sistem dan Prinsip Pengajaran di Pondok Pesantren

:: Redaksi
5 November 2020
dalam Edukasi
Pesantren alam
Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Sistem merupakan suatu perangkat yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Sistem diperlukan untuk mencapai tujuan. Di Pondok Pesantren juga demikian, berjalan sesuai sistem yang diterapkan.

Sedangkan arti pengajaran merupakan pendekatan tentang metode penyampaian ajaran agama Islam di Pondok Pesantren dalam lingkup yang luas. Pembelajaran merupakan proses yang berkelanjutan sehingga para santri mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam menerima ajaran.

Saat ini masyarakat memiliki perhatian yang sangat luar terhadap dunia pendidikan pondok pesantren. Pondok Pesantren bukan lagi ruang pendidikan dalam arti sempit mengajarkan ilmu-ilmu agama. Namun sudah melingkupi ruang-ruang lain baik pembelajaran santripreneur, teknologi, maupun sains.

Apalagi saat ini terjadi dekadensi moral atau kemerosotan nilai-nilai sikap dan perilaku. Sehingga sistem pendidikan pondok pesantren mulai dilirik. Sebab salah satu prinsip di pondok pesantren mengajarkan adab dan keteladanan.

BACAJUGA

ikabu semarang raya

IKABU Semarang Raya dan HIMABAS Dikukuhkan, Teladani Ajaran KH. Wahab Chasbullah

29 Mei 2023
ikabu semarang

Rapatkan Barisan, Alumni Pesantren Bahrul Ulum Gelar Mubes ke-2 HIMABAS dan Bentuk IKABU Semarang

19 Maret 2023

Selain prinsip adab dan keteladanan. Sistem yang ada di Pondok Pesantren memiliki ciri khusus dan keunikan tersendiri dibandingkan pendidikan pada umumnya. Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib dalam buku Pemikiran Pendidikan Agama Islam (Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya), sistem yang ditampilkan di pondok pesantren yakni:

1.   Memakai sistem tradisional yang mempunyai kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi hubungan dua arah antara santri dan kyai.

2.   Kehidupan di pesantren menampakkan semangat demokrasi karena mereka praktis bekerja sama mengatasi problema non-kurikuler mereka.

3.   Para santri tidak mengharap penghargaan kependidikan yaitu perolehan gelar dan ijazah, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah, sedangkan santri dengan ketulusan hatinya masuk pesantren tanpa adanya ijazah tersebut. Hal itu karena tujuan utama adalah mencari keridlaan Allah Swt dan ilmu untuk diamalkan.

4.   Di Pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri, dan keberanian hidup.

5.   Alumni pondok pesantren tidak ingin menduduki jabatan pemerintahan, sehingga mereka hampir tidak dapat dikuasai oleh pemerintah.

Begitupun juga dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren. Pesantren memiliki beragam bentuk dalam penggolongan. Setidaknya ada ada tiga bentuk di pondok pesantren yakni:

1.   Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara nonklasikal (sistem bandungan dan sorogan), di mana seorang kyai mengajar santri-santri brdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan; sedang para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut.

2.   Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut di atas, tetapi para santrinya tidak disediakan pondokan di komplek pesantren, namun tinggal tersebar di sekitar penjuru desa sekeliling pesantren tersebut (santri kalong)[1] di mana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan dengan sistem weton, yaitu para santri datang berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu.

3.   Pondok pesantren dewasa ini merupakan lembaga gabungan antara sistem pondok pesantren agama Islam dengan sistem bandungan, sorogan ataupun wetonan, dengan para santri disediakan pondokan ataupun merupakan santri kalong yang dalam istilah pendidikan pondok pesantren modern memenuhi kriteria pendidikan nonform serta menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka kejuruan menurut kebutuhan masyarakat masing-masing.

Pondok pesantren mengalami perkembangan pesat. Eksistensinya mulai banyak dilirik sebagai lembaga pendidikan Islam yang mumpuni. Eksistensi pesantren ditandai dengan didirikannya sekolah formal maupun nonformal, juga lembaga-lembaga keterampilan. Sebab Pondok pesantren merupakan salah satu sub sistem pendidikan di Indoensia, maka gerak dan usaha serta arah pengembangannya harusnya berada di dalam ruang lingkup tujuan pendidikan nasional itu. (Luk)


[1]Pada dasarnya santri dibedakan menjadi dua, yaitu santri kalong; santri yang bertempat tinggal di sekitar pesantren, dan santri mukim; santri yang tinggal di dalam pondok pesantren.

Topik: Pondok PesantrenPrinsip Pondok PesantrenSistem Pendidikan Pondok Pesantren
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Tazkiyatun Nafs
Edukasi

Tazkiyatun Nafs Menurut Al-Quran, Berikut Pandangan Ustadz Adi Hidayat

4 Juni 2023
Berdamai Dengan Diri Sendiri
Edukasi

Berdamai Dengan Diri Sendiri, Jalani Kehidupan Lebih Berarti

2 Juni 2023
Samawa Till Jannah
Edukasi

Arti Samawa Till Jannah dan Resep Bahagia Berdasar Hadits Nabi

26 Mei 2023
Anak Berkebutuhan Khusus ke Sekolah
Edukasi

Orangtua Harus Paham, Berikut Jenis dan Tips Sukses Sebelum Memasukan Anak Berkebutuhan Khusus ke Sekolah

23 Mei 2023
Cara Menyimpan Seluruh Nomor Kontak Grup Whatsapp
Edukasi

Cara Menyimpan Seluruh Nomor Kontak Grup Whatsapp Sekaligus

9 Mei 2023
Cara Melunasi Hutang
Edukasi

9 Cara Melunasi Hutang dan Menyiasatinya Agar Tidak Jadi Beban

6 Mei 2023
Lainnya
Selanjutnya
Gatot Nurmantyo

Bintang Mahaputera. "Suap Politik" Untuk Gatot Nurmantyo?

Forum Taman Baca

Forum TBM, Perkumpulan yang Bersahaja

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

tidak kenal pancasila
Terkini

Budhy Munawar Rachman: Generasi Milenial dan Gen Z Tidak Kenal Baik Pancasila

:: Redaksi Barisan.co
4 Juni 2023

Tidak kenal pancasila

Selengkapnya
Memanggil Pulang

Memanggil Pulang yang Bernama Kesejahteraan – Cerpen Langit Biru Asmaradhana

4 Juni 2023
lembaran cinta

Lembaran Cinta

4 Juni 2023
pendengar

Pendengar Pertama

4 Juni 2023
Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs Menurut Al-Quran, Berikut Pandangan Ustadz Adi Hidayat

4 Juni 2023
LRT Bali

Menghitung Untung Rugi Bikin LRT di Pulau Bali

3 Juni 2023
harga daging ayam

Pedagang Menjerit Harga Daging Ayam Rp49.000/Kg, Zulhas Bilang Masih Wajar

3 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?
Opini

Anies Pilih Duduk di Tribun Formula E daripada di VVIP yang Gratisan?

:: Yayat R Cipasang
3 Juni 2023

AJANG balapan mobil listrik Formula E kembali digelar di Jakarta. Namun sayangnya ajang internasional yang diprediksi bakal menggeser Formula 1...

Selengkapnya
Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

Pancasila Titik Temu Antara Keislaman dan Keindonesiaan

3 Juni 2023
Hutan atau Emas?

Hutan atau Emas?

3 Juni 2023
Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

Politik Kreatif Anies Membongkar Kedok Politik Pencitraan

2 Juni 2023
korupsi dan ideologi

Korupsi dan Rontoknya Ideologi

1 Juni 2023
Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

Pohon Hayat dan Pohon Ditebang

31 Mei 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang