Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Sistem dan Prinsip Pengajaran di Pondok Pesantren

Redaksi
×

Sistem dan Prinsip Pengajaran di Pondok Pesantren

Sebarkan artikel ini

Barisan.co – Sistem merupakan suatu perangkat yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Sistem diperlukan untuk mencapai tujuan. Di Pondok Pesantren juga demikian, berjalan sesuai sistem yang diterapkan.

Sedangkan arti pengajaran merupakan pendekatan tentang metode penyampaian ajaran agama Islam di Pondok Pesantren dalam lingkup yang luas. Pembelajaran merupakan proses yang berkelanjutan sehingga para santri mendapatkan kemudahan dan kenyamanan dalam menerima ajaran.

Saat ini masyarakat memiliki perhatian yang sangat luar terhadap dunia pendidikan pondok pesantren. Pondok Pesantren bukan lagi ruang pendidikan dalam arti sempit mengajarkan ilmu-ilmu agama. Namun sudah melingkupi ruang-ruang lain baik pembelajaran santripreneur, teknologi, maupun sains.

Apalagi saat ini terjadi dekadensi moral atau kemerosotan nilai-nilai sikap dan perilaku. Sehingga sistem pendidikan pondok pesantren mulai dilirik. Sebab salah satu prinsip di pondok pesantren mengajarkan adab dan keteladanan.

Selain prinsip adab dan keteladanan. Sistem yang ada di Pondok Pesantren memiliki ciri khusus dan keunikan tersendiri dibandingkan pendidikan pada umumnya. Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib dalam buku Pemikiran Pendidikan Agama Islam (Kajian Filosofis dan Kerangka Dasar Operasionalisasinya), sistem yang ditampilkan di pondok pesantren yakni:

1.   Memakai sistem tradisional yang mempunyai kebebasan penuh dibandingkan dengan sekolah modern, sehingga terjadi hubungan dua arah antara santri dan kyai.

2.   Kehidupan di pesantren menampakkan semangat demokrasi karena mereka praktis bekerja sama mengatasi problema non-kurikuler mereka.

3.   Para santri tidak mengharap penghargaan kependidikan yaitu perolehan gelar dan ijazah, karena sebagian besar pesantren tidak mengeluarkan ijazah, sedangkan santri dengan ketulusan hatinya masuk pesantren tanpa adanya ijazah tersebut. Hal itu karena tujuan utama adalah mencari keridlaan Allah Swt dan ilmu untuk diamalkan.

4.   Di Pondok pesantren mengutamakan kesederhanaan, idealisme, persaudaraan, persamaan, rasa percaya diri, dan keberanian hidup.

5.   Alumni pondok pesantren tidak ingin menduduki jabatan pemerintahan, sehingga mereka hampir tidak dapat dikuasai oleh pemerintah.

Begitupun juga dalam penyelenggaraan sistem pendidikan dan pengajaran di Pondok Pesantren. Pesantren memiliki beragam bentuk dalam penggolongan. Setidaknya ada ada tiga bentuk di pondok pesantren yakni:

1.   Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam, yang pada umumnya pendidikan dan pengajaran tersebut diberikan dengan cara nonklasikal (sistem bandungan dan sorogan), di mana seorang kyai mengajar santri-santri brdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh ulama-ulama besar sejak abad pertengahan; sedang para santri biasanya tinggal dalam pondok atau asrama dalam pesantren tersebut.

2.   Pesantren adalah lembaga pendidikan dan pengajaran agama Islam yang pada dasarnya sama dengan pondok pesantren tersebut di atas, tetapi para santrinya tidak disediakan pondokan di komplek pesantren, namun tinggal tersebar di sekitar penjuru desa sekeliling pesantren tersebut (santri kalong)[1] di mana cara dan metode pendidikan dan pengajaran agama Islam diberikan dengan sistem weton, yaitu para santri datang berduyun-duyun pada waktu-waktu tertentu.

3.   Pondok pesantren dewasa ini merupakan lembaga gabungan antara sistem pondok pesantren agama Islam dengan sistem bandungan, sorogan ataupun wetonan, dengan para santri disediakan pondokan ataupun merupakan santri kalong yang dalam istilah pendidikan pondok pesantren modern memenuhi kriteria pendidikan nonform serta menyelenggarakan juga pendidikan formal berbentuk madrasah dan bahkan sekolah umum dalam berbagai bentuk tingkatan dan aneka kejuruan menurut kebutuhan masyarakat masing-masing.