Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

Eko Filtra: Perbankan Syariah Wajib Dorong Taksonomi Hijau

Redaksi
×

Eko Filtra: Perbankan Syariah Wajib Dorong Taksonomi Hijau

Sebarkan artikel ini

Taksonomi Hijau sesuai dengan semangat perbankan syariah yakni keadilan dan kebermanfaatan.

BARISAN.COSemangat menyiarkan ide taksonomi hijau belakangan ini semakin bergaung. Hal itu haruslah didorong oleh seluruh pihak. Dalam hal ini, peran lembaga keuangan sebagai cash flow berbagai bidang usaha tentu harus turut disinggung demi keajegan alam.

Pesan tersebut disampaikan oleh Eko Filtra, Pemimpin Divisi Pembiayaan Ritel dan UMKM Bank DKI Syariah. Saat ditemui tim Barisanco, pada agenda kunjungan di Wisata Hijau Pondok Pesantren Modern PKP, Jakarta, Rabu (07/09/22).

“Perbankan mesti aktif terlibat mengobarkan semangat taksonomi hijau, Itu juga amanah OJK dengan diluncurkannya roadmap taksonomi hijau bagi lembaga keuangan,” ungkap Eko Filtra.

Dalam hal ini, Eko menjelaskan, lembaga keuangan berperan penting mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional menjadi berkelanjutan.

Caranya, kata dia, melalui pembiayaan yang mendukung upaya perlindungan lingkungan, serta mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia. Juga peran dari perbankan dalam menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pelestarian lingkungan.

Eko juga menyampaikan bahwa semua perbankan harus mengambil sikap dan menindak lanjuti amanah dari OJK tersebut. Lebih lagi, perbankan syariah mesti lebih andil, mengingat semangat perbankan syariah adalah keadilan dan kebermanfaatan.

“Perbankan Syariah mestinya lebih menyongsong dengan berbagai strategi dan langkah taktis untuk mendukung taksonomi hijau, agar tercapainya cita-cita ekonomi syariah yang rahmatan lil alamain,” ujar Eko Filtra.

Eko Filtra menyebut, Bank DKI Syariah telah mendukung program roadmap taksonomi hijau dengan lebih memprioritaskan pembiayaan untuk usaha ataupun industri yang peduli terhadap lingkungan, serta bagi usaha yang tidak memberikan efek dampak buruk terhadap lingkungan.

Eko Filtra mencontohkan kerjasama Bank DKI Syariah dengan Pondok Pesantren Modern PKP Jakarta, yang punya program budidaya maggot.

“Maggot sampai saat ini cukup efektif mengurai sampah organik. Maggot juga bisa digunakan untuk pakan unggas maupun berbagai jenis ikan, hingga memiliki nilai ekonomis. Dan kami pun berkomitmen akan turut andil dalam pelestarian ini, juga menjadi harapan besar kami budidaya maggot di Ponpes PKP ini dapat menjadi percontohan dan salah satu pusat pembelajaran budidaya maggot,” kata Eko Filtra.

Eko meyebut, ini merupakan salah satu langkah untuk membuat prinsip syariah pada Bank DKI Syariah lebih berdampak.

“Syariah secara etimologis dari kata syaraa, yang artinya air mengalir nan menyejukkan. Jadi bagi kami bank syariah haruslah memberikan kesejukan bagi seluruh alam semesta. Inilah mengapa kami peduli pada bisnis-bisnis yang menjaga keseimbangan alam. Akan kami prioritaskan,” tukas Eko Filtra. [dmr]