Seiring dengan peningkatan kasus gagal ginjal akut, Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tetapi selalu waspada
BARISAN.CO – Kasus ginjal akut pada anak terus bertambah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat jumlah orang yang terkena penyakit ini mencapai lebih dari 250 orang, yang sebagian besar anak-anak. Lebih dari 50 persen pasien tak terselamatkan.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kandungan kadar dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG) yang melebihi ambang batas pada obat sirop yang dikomsumsi anak-anak diduga biang keladi kasus gagal ginjal akut.
Dari hasil uji BPOM, ada tiga produk obat yang dinyatakan tak aman lantaran mengandung DEG dan EG di atas ambang, yakni Unibebi Cogh Syrup, Unibebi Demam Drop, dan Unibebi Demam Syrup. Ketiganya produksi Universal Pharmaceutical Industries.
Untuk kewaspadaan dan pencegahan menyebarnya kasus gagal ginjal akut ini, Kemenkes meminta tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan sementara tak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sirop.
Ciri-ciri Anak Mengalami Gagal Ginjal Akut
Kemenkes RI melalui Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan menerbitkan surat keputusan Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Surat ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjadi acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan, terkait penanganan medis penyakit tersebut pada anak.
Kemenkes meminta orang tua untuk tidak panik, tetapi selalu waspada. Anak yang mengalami gejala gagal ginjal akut akan mengalami beberapa gejala, diantaranya:
A. Gejala Awal
- Diare
- Muntah
- Mual
- Batuk
- Pilek
- Anak kerap mengantuk
- Demam selama 35 hari
B. Dalam 2-6 hari
Penurunan jumlah BAK (oliguria)
C. Gejala menengah hingga berat
Perubahan warna urine anak (pekat atau kecokelatan). Bila terjadi perubahan warna dan volume urine, bahkan anak tidak buang air kecil selama 6-8 jam (di siang hari), anak perlu segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. [rif]