“Permisi bu maaf saya terlambat” ucap Kelvin “mengapa hampir setiap hari kamu terlambat?” tanya guru yang sedang mengajar di kelas, Kelvin hanya menunduk saja tak berani menoleh “ya sudah silahkan masuk, sekali lagi kamu terlambat ibu akan mengeluarkan kamu dari jam pelajaran ibu.”
Kelvin Mahendra adalah seorang pelajar yang memiliki otak cerdas tetapi dia terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan, ayah nya meninggal sejak Kelvin berusia 10 tahun ibu nya yang hanya bekerja sebagai serabutan, Kelvin adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Mempunyai 2 adik bukahlah hal mudah bagi Kelvin.
Kring…kering…kering
Tandanya istirahat sudah tiba “baik anak-anak ibu akhiri pelajaran hari ini, dan silahkan istirahat” ucap guru tersebut lalu keluar dari kelas.
Kelvin tidak ikut kekantin seperti teman teman sekelasnya, dia lebih memilih membawa bekal dari rumah, selain hemat juga sehat.
Setelah istirahat selesai pembelajaran di mulai kembali tak ada yang berani bicara karena saat ini pembelajaran matematika “kerjakan buku paket halaman 153 sampai 155 besok di kumpulkan di meja ibu” ucap guru tersebut sambil berjalan meninggalkan ruangan kelas.
Jam pelajaran berakhir waktunya pulang di saat yang lain menunggu jemputan, Kelvin pulang berjalan kaki dengan jarak yang cukup jauh dari rumahnya, setelah sampai di rumah dia harus membantu ibunya berjualan kantong plastik.
Keesokan harinya Kelvin kembali datang terlambat, membuat seisi kelas yang terkena dampaknya, Kelvin di bully habis-habisan sebenarnya Kelvin ingin menjelaskan alasan dia terlambat, tetapi teman-temannya malah memperlakukan dia seperti ini.
Sampai pada suatu hari Kelvin di fitnah mengambil uang oleh teman temannya “kamu yang ngambil uang kelas kan pasti, secara lu kan miskin” ucap Vano salah satu teman sekelas Kelvin
“iya tuh pasti kamu yang ambil aku yakin banget” lanjut Davina
“tidak, bukan aku serius” bela Kelvin “yaudah coba kita cek tas nya si Kelvin gimana kalo beneran di simpan kan?” kata Rafli setelah di cek ternyata uang tersebut ada di dalam tas Kelvin
Kelvin terkejut bukan main “sumpah demi apapun bukan aku yang menyimpan di dalam tas” ucap Kelvin dalam hati, sekarang dia sudah pasrah
“tuh kan bener apa kata aku juga, dia yang ambil uang kelas” ucap Vano menggebu-gebu “Buggh”
Terdengar suara pukulan yang begitu jelas, pukulan tersebut di layangkan kepada Kelvin,yang lain hanya bisa melihat saja tidak ada yang mau melerai, setelah babak belur teman teman yang lain keluar kelas meninggalkan Kelvin seorang diri di kelas.