Scroll untuk baca artikel
ragam

Syair Cinta Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Jagalah Pandangan Mata dan Hati

×

Syair Cinta Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah, Jagalah Pandangan Mata dan Hati

Sebarkan artikel ini
Syair Cinta Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah
Ilustrasi foto/Pexels.com

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah memposisikan cinta secara seimbang hubungan antara makhluk dengan yang dicinta yakni Allah Sw t

BARISAN.CO – Syair cinta Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berbicara tentang hati, sebagaimana hadis Rasulullah Saw:

أَلاَ وَإِنَّ فِى الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ . أَلاَ وَهِىَ الْقَلْبُ

Artinya: “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari).

Sebelumnya perlu diketahui bahwa Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah seorang tokoh sufi dan ulama yang terkenal. Selain itu ia sosok mujahid murni, ahli tafsir dan hadis dan menguasai berbagai macam cabang ilmu agama.

Syair cinta Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah sebagaimana Jalaluddin Rumi dan Rabi’ah Al-Adawiyah. Namun ia lebih memposisikan cinta secara seimbang hubungan antara makhluk dengan yang dicinta yakni Allah Swt.

Ia senantiasa berbicara tentang hati sebagaimana karyanya Penawar Hati yang Sakit. Bahwsanya menurut Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah bahws setiap yang hidup memiliki cinta, kemauan dan perilaku. Begitu juga setiap yang bergerak, maka dasar yang menggerakannya adalah cinta dan kemauan.

Sedangkan faktor utama yang mendorong masalah cinta adalah perasaan yang diikuti oleh kehendak dan ketertarikan. Oleh karena itu seseorang yang sedang jatuh cinta terkadang juga mengalami perasaan yang tergantung dengan yang dicinta.

Beriktu ini syair cinta Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah yang menggambarkan tentang hati. Ia mengibaratkan hati dengan berbagai macam keadaan seperti lasana mayat, racun, rakus maupun bersifat pelit.

Hati laksana mayat

Di sisi kehendak Allah hati itu musnah laksana mayat
dan di sisi kehendak manusia hati itu condong dan rakus

Ketika terjadi perbuatan maksiat yang membutuhkan ketetapan dalam hukum
nyatalah bagi Yang Maha Pengasih pernyataan Jabariyah.

Hati laksana racun

Demi Allah, sesungguhnya pendengaran hati dan iman mereka
seperti racun dalam badan

Demi Allah, selamanya tidak akan merasa cukup
orang yang bertingkah menyekutukan Allah.

Hati bersifat pelit atau bakhil

Engkau (hati) pelit pada sesuatu yang ketika kau dermakan
tidak akan menyusahkanmu
dan engkau royal dengan sesuatu yang tidak ternilai harganya.

Engkau pelit dengan sesuatu yang hina dan rendah ini,
dan engkau royal dengan kampung keabadian (surga) sekalipun memahaminya.

Engkau menjual kenikmatan yang tidak ada wujudnya dan
tidak ada bandingnya walaupun dengan sesuatu yang sepelu akan lenyap.
Bukankah engkau bisa membalikkan sesuatu jika engkau berupaya keras
Akan tetapi engkau tidak bekerja keras meskipun engkau tahu.