Scroll untuk baca artikel
religi

Rahasia Doa Robbana Hablana min Azwajina: Sejarah dan Tafsirnya

×

Rahasia Doa Robbana Hablana min Azwajina: Sejarah dan Tafsirnya

Sebarkan artikel ini
Doa Robbana Hablana min Azwajina
Ilustrasi

Doa “Rabbana hablana min azwajina wa dhurriyyatina qurrata a’yun…” merupakan permohonan agar keluarga menjadi penyejuk hati.

BARISAN.CO – Robbana Hablana min Azwajina adalah potongan doa yang sangat populer dan sering dibaca oleh umat Muslim, terutama seusai shalat. Doa ini berasal dari Al-Qur’an, tepatnya Surat Al-Furqan ayat 74. Lafalnya berbunyi:

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Robbana hablana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Furqan: 74).

Meskipun sering diucapkan, tidak semua orang memahami makna atau tafsir dan konteks turunnya doa ini. Padahal, memahami arti dan latar belakang doa sangat penting agar doa menjadi lebih khusyuk dan bermakna.

Asal-Usul dan Konteks Turunnya Ayat

Menurut Tafsir at-Thabari, ayat ini turun pada masa jahiliyah, ketika umat Arab hidup tanpa tuntunan kenabian. Kedatangan Nabi Muhammad Saw membawa perubahan besar melalui Al-Qur’an sebagai pembeda antara kebenaran dan kesesatan.

Pada saat itu, banyak keluarga yang berbeda keyakinan seorang ayah telah masuk Islam, sementara anaknya masih kafir. Hal ini menimbulkan kegelisahan spiritual.

Para orang tua tidak ingin berpisah dengan keluarganya di akhirat karena perbedaan iman. Oleh sebab itu, ayat ini menjadi bentuk doa agar Allah Swt memberi hidayah kepada pasangan dan keturunan, agar kelak mereka tetap bersama di surga.

Kandungan Tafsir dan Makannya

Doa “Robbana Hablana min Azwajina” mencerminkan harapan mendalam seorang Muslim terhadap kehidupan keluarga yang sakinah, mawadah, dan penuh keberkahan. Selain memohon istri dan anak yang menjadi penyejuk mata (qurrata a’yun), doa ini juga memohon agar seseorang dan keluarganya dijadikan pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.

Menurut Fakhruddin al-Razi dalam Mafatih al-Ghaib, doa ini tidak hanya relevan untuk mereka yang keluarganya belum mendapat hidayah, tapi juga menjadi harapan universal untuk memiliki pasangan dan keturunan yang shaleh, bahagia bersama dunia dan akhirat, serta istiqamah dalam ketaatan kepada Allah Swt.

Rasulullah Saw pun mengajarkan doa yang mirip, seperti kepada sahabat Anas bin Malik, yaitu:
“Allahumma aksir malahu wa waladahu wa barik lahu fihi”:

دَعَا لِي النَّبِيُّ ﷺ فَقَالَ: “اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ، وَبَارِكْ لَهُ فِيمَا أَعْطَيْتَهُ”.

“Nabi ﷺ mendoakanku seraya bersabda: ‘Ya Allah, perbanyaklah hartanya dan anak-anaknya, serta berkahilah apa yang Engkau berikan kepadanya.’” (HR. al-Bukhari, no. 1982)