Dia bilang ingin jalan praktis. Sebab bagi dia politik itu dianggapnya sebagai perluasan karier dia. Bukan untuk tujuan lain lainnya.
Lalu setelah saya mengerti isi kepalanya, saya coba tanya apa preferensi ideologi politiknya. Dia katakan kalau dia ingin masuk ke partai yang hargai pluralisme dan bela rakyat kecil. Dia tidak mau masuk partai yang sektarian atau berbau bau agama.
Baiklah, saya sampaikan ada banyak pilihanya. Dari sekian banyak partai yang saya sebut dia sempat bingung kenapa kok partai partai itu sebetulnya mirip mirip semua.
Saya jawab dengan tegas, ya itulah kondisi partai politik kita. Selain mirip mirip semua juga isinya kebanyakan kader kader pragmatis yang hanya pentingkan urusan karir pribadinya. Bukan kepentingan ideologis untuk perjuangkan nilai nilai dan prinsip prinsip partai secara serius.
Lalu dia mulai tambah tertarik dan kemudian buat pernyataan kalau pindah pindah partai asal punya modalitas sosial dan finansial memadai itu biasa saja. Saya bilang kalau untuk tujuan pragmatis ya okey okey saja.
Bahkan ketika saya jelaskan kalau awal karier politik Jokowi itu ketika jadi walikota Solo pertama didukung oleh Partai yang secara preferensi ideologis dan sering berseberangan dengan partai pendukungnya saat ini dia cukup kaget juga.
Itulah dunia politik praktis di Indonesia, makanya dari awal saya tanya apa tujuan dia sebenarnya tertarik masuk dalam dunia politik praktis. Bahkan karena saking over pragmatisnya mereka itu bicarakan agenda politik demi kepentingan keluarganya semata. Demi kekuasaan dan kepentingan pribadi dan keluarganya.
Teman saya milenial itu mulai meraba raba dan memahami bagaimana dunia politik itu seharusnya dimainkan olehnya. Dalam diskusi selanjutnya dia mulai bertanya, apa itu yang dimaksud dengan manusia politik dan bagaimana sebaiknya politik ideologis itu harusnya diperjuangkan.
Saya langsung tambah bersemangat untuk menjelaskannya. Termasuk diskusikan soal soal konstelasi ideologi ideologi yang ada. Sampai akhirnya dia mulai masuk dalam satu kesimpulan bahwa sepertinya dia ingin masuk ke ruang politik untuk perjuangkan aspirasi nilai nilai dan prinsip politiknya. Dia juga katakan kalau melihat partai politik yang ada pasti akan sulit direalisasikan.
Saya jawab singkat dan padat, ruang politik itu memang demikian..bagi mereka yang semakin mengerti arti politik sesungguhnya maka dia akan semakin menjauhi partai partai politik yang sekarang ada. Kalau mau idealis ya memang sebaiknya dirikan partai politik sendiri saja. Atau mulai bangun organisasi kecil dengan garis ideologi yang kuat dan mantap.