Scroll untuk baca artikel
Blog

Abbas Ibnu Firnas, Penemu Parasut dan Teori Pesawat

Redaksi
×

Abbas Ibnu Firnas, Penemu Parasut dan Teori Pesawat

Sebarkan artikel ini

Seorang lelaki bernama Armen Firman (Ibnu Firnas) memutuskan untuk terjun dari sebuah menara Masjid Agung Cordova,” tutur Lienhard.

Uji coba penerbangan

Sejarah juga mencatat Abbas Ibnu Firnas sebagai orang pertama di dunia yang melakukan uji coba penerbangan terkendali. Dengan semacam alat kendali terbang yang digunakan pada dua set sayap, Ibnu Firnas bisa mengontrol serta mengatur ketinggian terbangnya.

Selain itu, dia juga bisa mengubah arah terbang. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilannya kembali ke arah di mana ia meluncur. Meski begitu, dia mengalami luka-luka saat mendarat.

Sayap buatan pun pertama kali diperkenalkan oleh Peradaban Islam. Ibnu Firnas yang kali pertama membuat dan mencoba sayap buatan itu. Meski tak terlalu berhasil, inovasi yang digulirkannya menjadi inspirasi bagi ilmuwan dan penerbang di abad berikutnya.

Seorang penjelajah di abad ke-17 M, Evliya Celebi menyebutkan Hezarfen Ahmet Celebi adalah penerbang pertama yang sukses melakukan penerbangan dengan menggunakan sayap buatan pada tahun 1630 M – 1632 M.

Itulah cikal bakal penemuan parasut yang selanjutnya dikembangkan oleh beberapa ilmuan barat hingga menjadi parasut saat ini. Bahkan dari teori dasar itu juga terjadi penyempurnaan untuk terciptanya pesawat terbang, maka Abbas Ibnu Firnas pun juga dikenal sebagai bapak penerbangan atau bapak kedirgantaraan.

Para ahli penerbangan dan sejarah Barat mengakui pencapaian peradaban Islam dalam dunia penerbangan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan.

Ibnu Firnas adalah manusia pertama dalam sejarah yang melakukan percobaan ilmiah untuk melakukan penerbangan,” ujar Sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam bukunya yang bertajuk History of the Arabs.

Pencapaian yang berhasil ditorehkan ilmuwan Muslim di era kejayaan Kekhalifahan Islam di Andalusia itu juga mendapat pengakuan dari pakar kedirgantaraan Amerika Serikat (AS), Richard P Hallion.

“Sejarah penerbangan dunia tak boleh melupakan pencapaian Ibnu Firnas,” ucap Hallion. (Luk)