BARISAN.CO – Pernikahan merupakan momen penting sehingga perlu diatur dengan bagi agar acara pernikahan berjalan sukses. Ada pasangan yang berusaha mengatur sendiri dan ada pula yang membutuhkan jasa wedding organizer.
Memanfaatkan jasa Wedding Organizer akan lebih praktis. Jasa tersebut akan membantu segala persoalan yang dibutuhkan dalam acara pernikahan. Kebutuhan tersebut seperti tata rias, gedung, catering, maupun dekorasi.
Tentu dengan menggunakan jasa Wedding Organizer siap-siap dengan budget, mulai dari harga puluhan hingga ratusan juta. Lantas bagaimana perusahaan jasa Wedding Organizer menarik konsumennya. Tentu dengan beragam cara, mulai pasang iklan, relasi, hingga marekting online.
Baru-baru ini di Media Sosial Twitter perusahaan Wedding Organizer. Perusahaan paket pernikahan tersebut yakni Aisha Weddings menjadi trending topic karena cara promosinya. Aisha Weddings menuliskan:
“Menikah muda itu baik bagi anak-anak. Ini sangat penting untuk memulai keluarga dengan berkah Allah Swt.”
Tulisan tersebut diberi tagar Nikah Muda dan Indonesia Tanpa Pacaran. Selain tulisan ada poster yang bertuliskan, “Usia muda reproduktif tubuh lebih baik, siap, dan sehat untuk memiliki momongan.”
Tentu hal ini memancing respons pengguna media sosial, seperti Ade Armando menyatakan:
“Satu contoh lagi lembaga yg akan menjadikan muslim terpuruk dalam keterbelakangan. Nama organisasinya Aisha Wedding, sebuah perusahaan jasa penyelenggara pernikahan. Mereka mengkampanyekan pernikahan di usia anak. Dumb.”
Lantas Aisha Weddings melalui akun Facebooknya memberikan klarifikasi:
“Dengan ini kami sampaikan kepada semuanya, bahwa yang menjadi ramai perbincangan di media-media bukan kami. Alamat kami jelas sudah kami terakan, kami tidak memiliki blog, kami gunakan IG dan User nama @wedding_aisha. Mohon diteliti bagi yang memang sedang mencari pemberitaan.”
Memanfaatkan media sosial sebagai sarana marketing sangat diperlukan. Bentuknya yakni penguasaan melalui psikolgi marketing.
Psikologi marketing merupakan pemahaman soal motif-motif yang dapat mempengaruhi emosi pasar atau konsumen. Bisa jadi yang dilakukan Aisha Weddings mempengaruhi konsumen menggunakan psikologi sosial media marketing. Sehingga seakan-akan membuat gaduh, padahal tersirat hal lain yakni mempromosikan perusahaan jasa paket pernikahan.