Scroll untuk baca artikel
Blog

Akademisi Paramadina tentang Mochtar Kusumaatmadja: Putera Bangsa yang Visioner

Redaksi
×

Akademisi Paramadina tentang Mochtar Kusumaatmadja: Putera Bangsa yang Visioner

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Duka menyelimuti dunia diplomat Indonesia. Mantan Menteri Luar Negeri (Menlu) Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia pada Minggu (6/6/2021). Mochtar lahir di Jakarta pada 17 Februari 1929. Ia merupakan putra pasangan R. Taslim Kusumaatmadja dan Sulmini.

Mochtar menamatkan pendidikan hukumnya dengan spesialisasi hukum internasional di Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1955.

Dalam dunia diplomasi, Mochtar Kusumaatmadja dikenang atas visinya terhadap bangsa. Hal demikian dikatakan Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy Shiskha Prabawaningtyas.

“Paramadina Graduate School of Diplomacy (PGSD), Universitas Paramadina, menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Bapak Prof. Mochtar Kusumaatmadja. Semoga beliau Khusnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran dan keikhlasan,” kata Shiska dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/6/2021).

Shiska menyebut, Mochtar adalah putera bangsa terbaik atas pemikiran yang strategis dalam merumuskan konsep negara kepulauan sebagai wujud kedaulatan teritorial Indonesia, Tanah Air.

Konsep yang diutarakan Mochtar, yang dikenal dengan Deklarasi Djuanda tahun 1957 itu, menurut Shiska sangat visioner.

“Konsep negara kepulauan itu implementasinya diwujudkan dalam konstruksi ‘Wawasan Nusantara’, wawasan kesatuan bangsa dan negara dalam segala bidang kehidupan politik, ekonomi, kebudayaan, dan pertahanan dan keamanan yang harus diwujudkan demi kepentingan nasional,” kata Shiska.

Konsep negara kepulauan Indonesia itu, lanjut Shiska, akhirnya diakui secara internasional ketika diadopsi sebagai bagian dari tatanan kodifikasi hukum internasional pada tanggal 10 Desember 1982 melalui Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa – Bangsa (United Nations on the Law of the Seas/UNCLOS) di Montego Bay, Jamaica.

“Indonesia meratifikasi UNCLOS melalui UU No. 17 Tahun 1985. Bangsa Indonesia memberikan penghargaan tertinggi dan tertulus kepada perjuangan diplomasi perbatasan atau border diplomacy Indonesia yang dipimpin oleh Prof Mochtar Kusumaatmadja secara gigih dan heroik selama 25 tahun proses diplomasi multilateral dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa,” katanya.

Shiska mengatakan, Keluarga besar PGSD memberikan penghormatan luar biasa kepada Mochtar Kusumaatmadja.

“Salam hormat dan ketulusan mendalam atas buah pemikiran Prof. Mochtar Kusumaatmadja yang mewujudkan konsep Tanah Air melalui Wawasan Nusantara,” pungkasnya. []