Sayangnya, menjalankan strategi dan taktik tak semudah membalikkan telapak tangan. Dalam hal ini, Ole kerap gagal, khususnya di musim ini. Gol-gol yang bersarang di gawang MU bukanlah karena kualitas pemain yang bobrok, melainkan dikarenakan kesalahan manajemen permainan MU sendiri. Sehingga, tak jarang pemain belakang mereka melakukan blunder.
Pemain Bintang
Sebenarnya, Ole cukup beruntung memiliki beberapa bintang yang setidaknya membuat MU tak kalah banyak. Di lini depan, kedatangan Cristiano Ronaldo cukup membuatnya tertolong untuk produktivitas gol. Di belakang, kendati pertahanan MU amburadul, tapi De Gea untungnya menjaga gawang MU tak bobol banyak.
Namun, permainan yang mengandalkan kemampuan individu pemain takkan bertahan lama. Dan, Ole malah gagal mengembangkan permainan dari para bintangnya. Tampak sekali, ia kadang malah kebingungan memilih formulasi pemain pengisi formasinya.
Alhasil, MU dengan dan tanpa Ole mempunyai segudang pekerjaan rumah yang banyak. Rasanya, MU punya masalah dengan krisis identitas permainan. Dan, setelah Ole resmi dipecat, mestinya masalah ini menjadi prioritas untuk diselesaikan. Jadi, MU ingin bermain seperti apa setelah ini? [rif]