Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Alam Terkembang, Penjaga Bumi Sejati

Redaksi
×

Alam Terkembang, Penjaga Bumi Sejati

Sebarkan artikel ini

Hutan dirusak, bumi dilubangi sedalam-dalamnya demi mencari cuan. Setelah mendapat bahan berharga lalu begitu saja pergi meninggalkan lubang-lubang bekas galian. Arena pembunuhan bagi anak-anak kecil, tenggelam terperosok danau bekas galian tambang. Tidak tahu malu kepada orang utan Borneo.

Kita menyaksikan mereka mengulurkan tangan kepada manusia, menolong mengangkat orang terjebak genangan lumpur. That is really picture of the world. Manusia, seharusnya malu dengan hewan. Mereka bisa penuh kasih kepada sesama makhluk. Dan hewan adalah bagian dari kearifan alam semesta. Manusia, selalu kehilangan kearifan kepada alam tempatnya bergantung hidup. Tragis!

Di sinilah, kepada komunitas asli kampung terasing ini aku banyak belajar. Memanfaatkan alam sebagai tempat tumbuh berkembang. Mandi di sungai pun beramai-ramai, laki perempuan campur tetapi terpisah dibatasi sekat tak begitu tinggi. Air sungainya deras dan jernih sebening bola mata. Batu-batu kali aneka warna tertawa riang menyaksikan kami mandi tanpa busana.

Kadang dibalut selembar kain hasil tenunan kampung adat. Tetapi semua tidak ada rasa malu. Semua saling menghargai dan tidak pernah terjadi kasus pelecehan ataupun tindak pidana pemerkosaan. Begitulah hukum sosial dan kearifan lokal bekerja otomatis melindungi segenap makhluk. Hukuman adat biasa dijatuhkan bagi mereka ketika kedapatan melanggar pantangan kampung.

Diminta pindah ke kampung luar dusun di mana tidak terikat ketat adat budaya leluhur seperti di kampung asri ini. Si terhukum pun bersedia dan rela segera pindah ke kampung lain.

Konon, warga dusun arif ini adalah keturuna prajurit Siliwangi yang menyingkir ketika kekuatan lain masuk mendesak Pajajaran. Lalu berdiam sebagai komunitas adat namun ketat dalam menjaga kearifan lokal tanah leluhur.

Dua minggu tak terasa kubermukim di kesejukan. Semua kucatat dalam diary dengan tinta emas sebagai petualangan paling berharga. Top of Adventure. Kepingin lagi mengulangi, entah kapan. [Luk]

Dari Pojok Baturetno, 12/02/2022