“Amal apa yang paling dicintai Allah ‘Azza Wa Jalla?”. Nabi bersabda: “Shalat pada waktunya”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”.Nabi menjawab: “Lalu birrul walidain”. Ibnu Mas’ud bertanya lagi: “Lalu apa lagi?”. Nabi menjawab: “Jihad fi sabilillah”. Demikian yang beliau katakan, andai aku bertanya lagi, nampaknya beliau akan menambahkan lagi (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah juga berfirman:
وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.” (QS. Al-Isra: 23).
Berbakti kepada orang tua adalah perintah Allah yang tercantum dalam Al-Qur’an. Ini mencakup berbuat baik, berkata lemah lembut, merawat, dan mendoakan mereka.
3. Jihad di Jalan Allah
Rasulullah Saw juga menyebutkan bahwa jihad di jalan Allah adalah salah satu amalan yang sangat dicintai-Nya.
Jihad tidak hanya berarti perang fisik, tetapi juga segala bentuk perjuangan dalam menegakkan agama, termasuk mendakwahkan kebaikan dan menahan diri dari keburukan.
مَثَلُ المُجَاهِدِ فِي سَبِيلِ الله-وَالله أَعْلَمُ بِمَنْ يُجَاهِدُ فِي سَبِيلِهِ كَمَثَلِ الصَّائِمِ القَائِمِ، وَتَوَكَّلَ الله لِلْمُجَاهِدِ فِي سَبِيلِهِ بِأَنْ يَتَوَفَّاهُ أَنْ يُدْخِلَهُ الجَنَّةَ، أَوْ يَرْجِعَهُ سَالِماً مَعَ أَجْرٍ أَوْ غَنِيمَةٍ». متفق عليه
“Perumpamaan orang yang berjihad di jalan Allah dan Allah lebih mengetahui dengan orang-orang yang berjihad di jalan-Nya- seperti perumpamaan orang yang berpuasa dan melakukan shalat malam, dan Allah menjamin bagi orang-orang yang berjihad di jalan-Nya apabila meninggal maka Dia akan memasukannya ke dalam surga, atau kembali pulang dengan selamat dengan membawa pahala atau harta rampasan perang” (Muttafaq ‘alaih)
Jihad, dalam konteks perjuangan melawan hawa nafsu, juga termasuk dalam kategori ini. Oleh karena itu, setiap upaya untuk meningkatkan kualitas diri dan lingkungan agar sesuai dengan ajaran Islam dapat dihitung sebagai bentuk jihad yang dicintai Allah.
4. Menjaga Silaturahmi
Menjalin dan menjaga hubungan silaturahmi dengan saudara, kerabat, dan sesama Muslim merupakan amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ أَوْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barang siapa yang ingin dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.“. (Muttafaqun ‘alaihi).
Mempererat hubungan dengan keluarga dan memperbaiki hubungan yang mungkin telah terputus adalah cara untuk mendapatkan ridha Allah serta mendatangkan keberkahan dalam hidup.
5. Amal Shalih yang Konsisten (Istiqamah)
Amal yang kecil namun dilakukan secara konsisten lebih dicintai oleh Allah dibandingkan amal besar yang dilakukan sesekali. Rasulullah Saw bersabda:
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang terus-menerus meskipun sedikit.” (HR. Muslim).)
Konsistensi dalam beramal menunjukkan keteguhan hati seorang Muslim dalam menjalankan perintah Allah.
Amal yang terus-menerus, meski kecil seperti berkata dengan baik, sedekah membuktikan bahwa seseorang telah menjadikan ketaatan sebagai bagian dari hidupnya.
Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang dilakukan secara terus-menerus, meskipun kecil.
Dengan menjalankan ibadah ini dengan penuh keikhlasan dan konsistensi, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada-Nya, tetapi juga meraih cinta dan ridha-Nya dalam setiap langkah kehidupan. []