Scroll untuk baca artikel
Terkini

Aplikasi SiBima Diluncurkan BKKBN, Apa itu?

Redaksi
×

Aplikasi SiBima Diluncurkan BKKBN, Apa itu?

Sebarkan artikel ini

Aplikasi SiBima merupakan aplikasi berbasis web yang terintegrasikan dengan Learning Management System (LMS) atau Sistem Belajar Mandiri (SIBIMA) BKKBN.

BARISAN.CO – Aplikasi SiBima atau Aplikasi Sistem Belajar Mandiri (SiBima) Kelas Binaan Keluarga Balita Emas.  Aplikasi ini dapat diakses pada laman https://lms-bima.bkkbn.go.id.

Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Nopian Andusti  mengatakan aplikasi SiBima merupakan inovasi sebagai upaya edukasi yang sebelumnya diterbitkan melalui Buku Panduan Penyuluhan Bina Keluarga Balita Eliminasi Masalah Anak Stunting (BKB Emas) di tahun 2018.

“Kini buku tersebut diintegrasikan ke dalam Learning Management System agar dapat dengan mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” imbuhnya dalam webinar Praktik Baik Desa Bebas Stunting (De’Best) di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Selasa (28/02/2023).

Aplikasi SiBima merupakan aplikasi berbasis web yang terintegrasikan dengan Learning Management System (LMS) atau Sistem Belajar Mandiri (SIBIMA) BKKBN.

“Langkah strategis agar panduan ini dapat dipelajari dengan mudah dan mengasyikkan bagi kader dan ayah-bunda, telah disusun E-learning Panduan Penyuluhan BKB EMAS yang telah diintegrasikan dengan Learning Management System (LMS) atau Sistem Belajar Mandiri (SIBIMA) BKKBN,” terang Nopian dikutip dari Rilis BKKBN.

Dalam hal penyusunan modul dan materi BKB Emas agar tetap relevan di tingkat lapangan dan keluarga, BKKBN telah merevisi BKB Emas secara inklusif bersama Tanoto Fondation, Fakultas Ekologi Manusia IPB University, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dan Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), serta para PKB/PLKB dan para kader BKB.

CEO Global Tanoto Foundation yang diwakili Widodo Suhartoyo dalam sambutannya mengatakan kami mendapat kehormatan dapat mendukung Direktorat Keluarga Balita dan Anak dalam merevisi buku panduan penyuluhan, saya percaya upaya dan kerja keras kita bisa memberikan kontribusi yang signifikan bagi penurunan prevalensi stunting bahkan kita berantas stunting sampai pada angka 0.

“Sehingga anak-anak kita bisa tumbuh menjadi generasi masa depan kita yang unggul dan kita bisa mencapai generasi emas di tahun 2045,” sambung Widodo.