Scroll untuk baca artikel
Kolom

Apologi, Bagaimana Melakukannya dengan Benar

Redaksi
×

Apologi, Bagaimana Melakukannya dengan Benar

Sebarkan artikel ini

“Apologies aren’t mean to change the past, they are mean to change the future”.

DALAM sebuah rapat, seorang yang disebut pimpinan atau pembina dalam sebuah usaha koperasi menjelaskan perihal permasalahan yang menimpa koperasi tersebut. Pasalnya koperasi menerima banyak komplain dari pelanggan.

Karena pelayanan petugas koperasi dinilai buruk. Keterlambatan, respons yang sangat lambat dan manajemen yang dianggap tidak beres. Kemudian pimpinan itu menyampaikan ‘permohonan maaf’.

Namun lepas dari itu, upaya untuk menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan justru tidak dilakukan. Permohonan maaf hanya sekedar basa-basi. Karena tidak ditindaklanjuti dengan tanggungjawab dan perbaikan yang sistemik dalam upaya menjawab berbagai komplain pelanggan.

Apologi, bukan sekedar meminta maaf

Dalam Collin dictionary; ‘Permintaan maaf adalah sesuatu yang Anda katakan atau tulis untuk memberi tahu seseorang bahwa Anda menyesal telah menyakiti mereka atau menyebabkan masalah bagi mereka’.

Dalam Cambridge Dictionary; ‘tindakan mengatakan bahwa Anda menyesal atas kesalahan yang telah Anda lakukan’.

Permintaan maaf artinya pengakuan atas perkataan atau Tindakan, setelah kita melakukan kekeliruan, melakukan kesalahan, menyebabkan kerugian dan lain-lain yang membuat orang lain atau lembaga tersakiti atau dirugikan.

Namun yang perlu dipahami adalah apologi, permohonan maaf bulanlah sekedar mengucapkan kata-kata, setelah itu urusan selesai. Apalagi jika perkataan atau tindakan kita tersebut mengakibatkan dampak yang tidak kecil, baik secara materil amupun immaterial terhadap orang lain atau Lembaga.

Permohonan maaf harus diikuti dengan berbagai upaya menutupi atau menyelesaikan masalah yang ditimbulkan. Seperi kerugian atau rusaknya kehormatan.

Apologi perlu dilakukan beberapa Tindakan lanjutan yang mengiri pernyataan permohonan maaf setelahnya. Berikut adalah permohonan maaf yang perlu dilakukan seseorang untuk hal-hal yang akan efektif memperbaiki kekeliruan atau kesalahan yang telah dilakukan:

1.  Pernyataan menyesali perbuatan kekeliruan yang telah dilakukan

Pertama, mulailah dengan ekspresi penyesalan yang tulus. Penyesalan adalah tindakan melihat kembali perilaku Anda dan merasakan penyesalan atas kesalahan atau kekeliruan.

Misalnya, “Saya merasa tidak enak karena kegagalan saya untuk bertindak dan kerugian yang disebabkan oleh perbuatan atau kelalaian saya.”

2.  Memberikan klarifikasi atau penjelasan

Kedua, setelah introspeksi kontemplatif, berikan penjelasan atas kesalahan yang dibuat.

Misalnya, “Merefleksikan kekurangan saya sendiri, saya menyadari bahwa saya menghindari konflik langsung. Saya sadari bahwa apa yang terjadi karena saya lalai dalam mengontrol bawahan saya sehingga terjadi penyimpangan dalam kerjanya”.