Scroll untuk baca artikel
Blog

Arti dan Asal-Usul Seni Kaligrafi

Redaksi
×

Arti dan Asal-Usul Seni Kaligrafi

Sebarkan artikel ini

Seperti dalam surat Al-Alaq tentang perintah membaca dan menulis (kalam). Perintah menulis “Kalam” memiliki kaitan erat dengan seni kaligrafi. Dapat diartikan juga bahwa kalam sebagai penunjang ilmu pengetahuan.

Sedangkan asal usul kaligrafi itu sendiri tidak terlepas dari peradaban tulis. Ketika manusia sudah mulai pandai menuliskan atau membuat pola bentuk di batu, kayu, maupun kulit. Pendapat tentang asal muasal kaligrafi banyak pandangan. Namun cerita-cerita keagamaanlah juga tidak dapat dilepaskan.

Asal Usul

Nabi Adam sebagai manusia pertama dianggap orang yang pertama kali mengenal kaligrafi. Kemampuan seni kaligrafi Nabi Adam datang dari Allah Swt secara langsung. Sebagaimana firman Allah Swr dalam Surat Al-Baqarah ayat 31: “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama seluruhya….

Ada juga lagi cerita-cerita keagamaan lainnya. Misalnya, banyak yang percaya bahwa bahasa atau sistem tulisan berasal dari dewa-dewa. Nama Sanskerta adalah Devanagari, yang berarti “bersangkutan dengan kota para dewa”. Perkembangan selanjutnya mengalami perubahan akibat pergeseran zaman dan perubahan watak manusia.

Akhirnya muncul tafsiran-tafsiran baru tentang asal-usul tulisan indah atau kaligrafi yang lahir dari ide “menggambar” atau “lukisan” yang dipahat atau dicoretkan pada benda-benda tertentu seperti daun, kulit, kayu, tanah, dan batu.

Hanya gambar-gambar yang mengandung lambang-lambang dan perwujudan dari keadaan-keadaan tertentu yang diasosiasikan dengan bunyi ucap sajalah yang dapat diusut sebagai awal pembentukan kaligrafi. Dari situlah tercipta sistem atau aturan tertentu untuk membacanya.

Demikian juga sistem tulisan primitif Mesir Kuno atau sistem yang dikembangkan oleh kelompok-kelompok masyarakat primitif. Kaligrafi Mesir Kuno yang disebut Hieroglyph berkembang menjadi Hieratik, yang dipergunakan oleh pendeta-pendeta Mesir untuk keperluan keagamaan.

Dari huruf Hieratik muncul huruf Demotik yang dipergunakan oleh rakyat umum selama beberapa ribu tahun. Tulisan yang ditemukan 3200 SM di lembah Nil ini bentuknya tidak berupa kata-kata terputus seperti tulisan paku, tetapi disederhanakan dalam bentuk-bentuk gambar sebagai simbol-simbol pokok tulisan yang mengandung isyarat pengertian yang dimaksud. Kaligrafi bentuk inilah yang diduga sebagai cikal bakal kaligrafi Arab. (Sirojuddin, 2020: 8)

Namun saat ini kaligrafi selalu diidentikan dengan tulisan arab dengan macam khathnya. Pengertian  seni kaligrafi sebagai tulisan arab sebenarnya kurang tepat. Sebab seni kaligrafi merupakan seni tulisan. Setiap peradaban memiliki seni kaligrafi, seperti peradaban tanah Jawa dengan huruf hanacaraka. (Lukni)