Barisan.co – Mandi air hangat dikala sedang lelah adalah sesuatu yang menyenangkan. Tubuh menjadi bugar kembali dan ringan tidak seperti sebelum mandi. Apalagi ketika cuaca sedang dingin seperti sekarang saat musim penghujan.
Selain menyegarkan tubuh, mandi dengan air hangat ternyata juga mempunyai manfaat lain, yaitu juga bisa memperpanjang umur. Hal ini karena saat mandi dengan air hangat, ada kandungan satu protein yang bermanfaat untuk tubuh, yaitu HSP70, demikian menurut dokter muda dari RSUD dr. Saiful Anwar Malang, Dika.
“Ada satu protein yang terstimulasi kalau kita mandi dengan air panas. Dan protein itu ternyata bagus untuk regenasi sel. Jadi faktanya adalah, orang yang suka mandi dengan air hangat, itu umurnya lebih panjang, karena ada protein yang cepat tersimulasi regenasi sel dengan air hangat,” beber Dika yang juga menjadi salah satu finalis HiLo Green Ambassador 2014.
Selain air hangat dipercaya memperpanjang umur, manfaat lainnya adalah bisa meredakan penyakit batuk yang menyerang kita. Ini karena dengan menghirup uap panas yang berasal dari air hangat tersebut, mampu menghilangkan phlegm yang menyebabkan iritasi tenggorokan kita.
Hormon oksitosin
Sebuah penelitian di Swedia menunjukkan, peningkatan suhu tubuh dapat meningkatkan kadar oksitosin di dalam tubuh. Salah satu caranya adalah dengan mandi air hangat. Menurut berbagai penelitian ilmiah yang pernah dipublikasikan, pijat dan mandi air hangat sama-sama merangsang produksi hormon oksitosin. Hormon yang disebut hormon kebahagiaan ini fungsinya meredakan stres dan membangun pikiran positif sehingga tidak gampang marah atau gelisah.
Oksitosin adalah hormon protein yang dibentuk di nukleus paraventrikel hipotalamus dan di simpan didalam dan dilepaskan dari hipopisis posterior. (Elizabeth J. Corwin, 2009: 292). Hormon ini memiliki efek neurohypophysial antianxiety yang membantu dalam relaksasi dan mengurangi tekanan darah.
Hal ini meningkatkan ambang nyeri, dan juga meningkatkan pertumbuhan dan penyembuhan. Ini membantu dalam interaksi sosial dan menggabungkan kepercayaan dalam hubungan. Hormon dilepaskan dengan sejumlah rangsangan sensorik seperti sentuhan, penciuman dan suara. Faktor fisiologis seperti berbuat baik untuk orang lain juga dapat menyebabkan kenaikan tingkat oksitosin.
Untuk ibu baru, oksitosin tidak hanya membantu dalam memfasilitasi kelahiran tetapi juga memungkinkan ibu untuk membangun ikatan dengan bayi yang baru lahir. Penelitian terbaru telah menunjukkan bahwa hormon ini juga terkait dengan ikatan dengan mitra dan hubungan sosial lainnya. Ini menumbuhkan kepercayaan dan kemurahan hati dalam diri seseorang.