Scroll untuk baca artikel
Pojok Bahasa & Filsafat

Arti Ikhlas, Penjelasan dan Tingkatannya

Redaksi
×

Arti Ikhlas, Penjelasan dan Tingkatannya

Sebarkan artikel ini

Apa arti ikhlas? Ikhlas artinya adalah melakukan segala sesuatu dengan disertai niat untuk mendekatkan diri kepada Allah untuk mendapatkan rida-Nya

BARISAN.CO – Apa itu ikhlas atau arti ikhlas? Namun sebelumnya perlu diketahui bahwasanya seorang hamba yang berkeinginan mendapatkan rida Allah Swt perbuatannya hendaknya disertai keikhlasan. Baik ketika ia bersedekah, beramal atau beribdah hendaknya ikhlas dalam menjalankannya.

Ikhlas menjadi hal penting bahkan syarat diterima amal perbuatan manusia. Seorang hamba yang senantiasa memiliki sifat ikhlas, ia telah mendapatkan keutamaan. Adapun keutamaan ikhlas sebagaimana firman Allah Swt dalam surah Al-Bayinah ayat 5:

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (QS. Al-Bayinah: 5)

Rasulullah bersabda:

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذِهِ الأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا : بِدَعْوَتِهِمْ وَ صَلاَتِهِمْ وَ إِخْلاَصِهِمْ

Sesungguhnya Allah menolong umat ini dengan orang-orang yang lemah dengan doa, shalat dan keikhlasan mereka.” (HR Nasa-i).

Pengertian ikhlas

Berikut ini akan dijelaskan arti ikhlas. Sebagaimana kisah Abu Dzar saat bertanya kepada Rasulullah. Adapun kisah tersebut yakni:

Suatu ketika, Abu Dzar berkata: “Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ikhlas, apakah ikhlas itu?”

Maka beliau menjawab: “Akan aku tanyakan dulu hal itu kepada jibril.”

Rasulullah pun bertanya kepada Jibril tentang apa itu ikhals. Lalu Jibril menjawab: “Akan aku tanyakan dulu kepada Mikail.”

Lalu Mikail menjawab: “Aku akan bertanya dahulu kepada Rabbul ‘izzah. Kemudian Mikail bertanya kepada Allah Swt.

Maka Allah Swt menjawab:

Ikhlas adalah rahasia dari rahasia-rahasia-Ku yang Aku taruh dalam hati orang yang Aku kehendaki dari hamba-hamba-Ku.”

Menurut ulama sufi, Syekh Junaid mendefinisikan ikhlas adalah membersihkan amal dan kotoran-kotoran amal. Sedangkan menurut  Sayyid Abu Bakar bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi, Ikhlas ialah apabila tujuan manusia dalam semua amal ibadah-Nya melulu hanya pendekatan diri kepada Allah Swt.

Imam Al- Ghazali berpendapat arti ikhlas adalah melakukan segala sesuatu dengan disertai niat untuk mendekatkan diri kepada Allah dari segala bentuk ketidakmurnian selain taqarub illallah.

Tingkatan ikhlas

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya Nashâihul ‘Ibâd menuturkan bahwasanya ikhlas memiliki tingkatan, adapun tingkatan tersebut yakni:

Tingkatan pertama

فأعلى مراتب الاخلاص تصفية العمل عن ملاحظة الخلق بأن لا يريد بعبادته الا امتثال أمر الله والقيام بحق العبودية دون اقبال الناس عليه بالمحبة والثناء والمال ونحو ذلك

“Tingkatan ikhlas yang paling tinggi adalah membersihkan perbuatan dari perhatian makhluk (manusia) di mana tidak ada yang diinginkan dengan ibadahnya selain menuruti perintah Allah dan melakukan hak penghambaan, bukan mencari perhatian manusia berupa kecintaan, pujian, harta dan sebagainya.”

Tingkatan kedua

والمرتبة الثانية أن يعمل لله ليعطيه الحظوظ الأخروية كالبعاد عن النار وادخاله الجنة وتنعيمه بأنواع ملاذها

“Tingkat keikhlasan yang kedua adalah melakukan perbuatan karena Allah agar diberi bagian-bagian akhirat seperti dijauhkan dari siksa api neraka dan dimasukkan ke dalam surga dan menikmati berbagai macam kelezatannya.”

Tingkatan ketiga

والمرتبة الثالثة أن يعمل لله ليعطيه حظا دنيويا كتوسعة الرزق ودفع المؤذيات

“Tingkatan ikhlas yang ketiga adalah melakukan perbuatan karena Allah agar memberi bagian duniawi seperti kelapangan rizki dan terhindar dari hal-hal yang menyakitkan.