Arti qadarullah adalah takdir Allah Swt yang telah ditetapkan. Namun manusia juga diperintahkan untuk berusaha dan berdoa, sebab takdir dapat diubah karena doa.
BARISAN.CO – Qadarullah berasal dari kata qadar artinya takdir dan Allah, jadi qadarullah artinya takdir Allah Swt. Makna qadarullah adalah kehendak, ketetapan, dan perintah Allah, jadi qadarullah memiliki makna kehendak Allah Swt yang telah ditetapkan.
Rasulullah Saw bersabda:
الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا . وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan: “Seandainya aku lakukan demikian dan demikian.” Akan tetapi hendaklah kau katakan: “Ini sudah jadi takdir Allah (Qodarullah wa maa-syaa-a fa’ala). Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi.” Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaitan.” (HR. Muslim).
Takdir dan Doa
Lantas kenapa manusia diperintah untuk berusaha, terlebih untuk berdoa? Jika qadha dan qadar Allah Swt telah ditetapkan. Umat Islam diperintahkan untuk beriman kepada takdir Allah dan segala sesuatu yang telah ditakdirkan-Nya.
Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin tentang takdir dan doa:
“Termasuk bagian dari pada Qadha Allah Swt bahwasannya doa itu juga merupakan sarana pencegahan musibah. Doa itu juga salah satu faktor yang menentukan terhindarnya hal buruk yang tidak kita inginkan serta terwujudnya rahmat pada seseorang. Tak ubahnya seperti perisai yang merupakan faktor penghalang terkena anak panah. Atau air yang menjadi faktor tumbuhnya tanaman.”
Ada hubungan sebab akibat antara takdir dan doa, bahwasanya keduanya sama-sama menjadi faktor penting wujud rahmat Allah.
Rasulullah Saw bersabda:
إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه، وإن القضاء لا يرده إلا الدعاء، وإن الدعاء مع القضاء يعتلجان إلى يوم القيامة، وإن البر يزيد في العمر
“Sesungguhnya seorang hamba terhalangi dari rizkinya karena dosa yang dilakukannya. Sesungguhnya takdir itu tidaklah berubah kecuali dengan doa. Doa dan takdir saling berusaha untuk mendahului, hingga hari kiamat. Dan sesungguhnya perbuatan baik (kepada orang tua) itu memperpanjang umur.” (HR. Ahmad)
Makna yang terkandung dalam perintah berdoa dan usaha yang keduanya merupakan perintah Allah ada hubungan timbal balik atau sebab akibat. Hal tersebut perlu dikerjakan, seperti layaknya benih tanaman, bukan sekadar di tanam tapi menyiram, memberikan pupuk dan merawatnya.
Artinya jika tanaman tersebut tumbuh dengan baik itu memang qadha Allah. Jika kiranya tanaman tersebut tidak dapat tumbuh, maka itu bagian dari qadha Allah Swt.
Jadi doa layaknya obat, manusia berusaha untuk meminum obat tersebut. Jika kiranya Allah Swt menghendaki untuk sembuh maka Allah Swt akan memberikan takdir sembuh.
Demikianlah arti qadarullah dan perintah untuk senantiasa berdoa karena doa adalah bentuk ketundukan seorang hamba.