Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Asal Usul Sarung? Kini Jadi Ciri Khas Bangsa Indonesia

Redaksi
×

Asal Usul Sarung? Kini Jadi Ciri Khas Bangsa Indonesia

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Setiap kali lebaran mulai banyak orang memakai sarung. Bahkan ketika jelang lebaran sarung menjadi hadiah atau bingkisan yang diberikan kepada saudara, keluarga, maupun sahabat. Taukah Anda tentang asal-usul sarung?

Sarung dalam sejarahnya dikaitkan dengan asalnya yakni negara Yaman yang dikenal dengan sebutan Futah (Sarung). Nama lain untuk sarung seperti izaat, ma’awis atau wazaar, kalau negara Oman menyebutnya dengan Wizar. Lain lagi dengan Arab Saudi menyebtu sarung dengan nama izaar.

Sarung semakin meluas, hal ini tidak lepas dari hubungan perdagangan. Awalnya hanya dikenal di semenanjung Arab, lalu menyebar hingga ke Asia, Afrika, hingga saat ini di belahan bumi baik Amerika, Australia, dan Eropa mengenal sarung.

Menurut keterangan Ensiklopedia Britanica, sarung awalnya menjadi pakaian tradisional masyarakat negara Yaman. Sehingga sarung telah diproduksi dan digunakan oleh masyarakat Yaman menjadi bagian dari kebudayaan dan adat istiadat masyarakat.

Hingga sampai saat ini sarung masih melekat menjadi bagian tradisi yang dikenakan masyarakat Yaman. Begitu juga sarung atau futah bagi masyarakat Yaman menjadi oleh-oleh terbaik. Selain sarung, karpet produksi negara Yaman juga menjadi ciri khusus masyarakat Yaman.

Sebagaimana menurut keterangan Ensiklopedia, bahwa sarung di negara Yaman awalnya digunakan oleh suku Badui. Sarung ini dari kain putih yang dicelupkan ke dalam Neel yakni bahan pewarna yang berwarna hitam. Perkembangannya sarung memiliki model, seperti assafi, al-kada, dan annaqshah.

 Hingga kini, para pekerja modern di Yaman masih banyak yang menggunakan sarung. Para petugas keamanan di Yaman pun bisa mengenakan sarung sebagai pakaian dinasnya. Orang-orang Yaman tidak menggunakan sarung sampai mata kaki seperti masyarakat Indonesia (isbal-red). Sarung juga telah menjadi salah satu pakaian penting dalam tradisi Islam di Indonesia.

Di Indonesia, sarung identik pemakaiannya digunakan oleh laki-laki. Biasanya digunakan untuk beribadah shalat. Namun, saat ini tidak hanya laki-laki saja tapi perempuan juga mulai menggunakan sebagai pelengkap berpakian.

Bahkan sarung juga menjadi bagian tradisi, sehingga sarung menjadi adat tradisi. Bisa ditemui penggunaan sarung sebagai pakaian adat masyarakat. Sarung itu pun digunakan selain sebagai pelengkap ibadah, digunakan untuk upacara adat seperti pernikahan.

Apalagi di kalangan pondok pesantren, sarung senantiasa melekat pada diri santri dan kiai. Kini sarung memiliki beragam model dan motif, dulu identik dengan garis kotak-kotak kini sarung mulai beraneka ragam.

Sarung kini menjadi ciri khas bangsa Indonesia, sangat familiar dan akrab dengan suasana keseharian. Bahkan menjadi gaya hidup orang terkini.