Scroll untuk baca artikel
religi

Bacaan Hizib Nashor Imam Al-Haddad, Lengkap dengan Keutamaan dan Manfaatnya

×

Bacaan Hizib Nashor Imam Al-Haddad, Lengkap dengan Keutamaan dan Manfaatnya

Sebarkan artikel ini
Hizib Nashor
Ilustrasi/Barisan.co

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sekiranya Kami turunkan Al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana” (QS al-Hasyr: 21-23).

أُعِيْذُ نَفْسِيْ بِاللهِ تَعَالَى مِنْ كُلِّ مَايَسْمَعُ بِأُذُنَيْنِ وَيُبْصِرُ بِعَيْنَيْنِ وَيَمْشِيْ بِرِجْلَيْنِ وَيَبْطِشُ بِيَدَيْنِ وَيَتَكَلَّمُ بِشَفَتَيْنَ. حَصَّنْتُ نَفْسِيْ بِاللهِ الْخَالِقِ الْأَكْبَرِ مِنْ شَرِّ مَا أَخَافُ وَأَحْذَرُ مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأَنْ يَحْضُرُوْنِ. عَزَّ جَارُهُ وَجَلَّ ثَنَائُهُ وَتَقَدَّسَتْ أَسْمَاؤُهُ وَلَا إِلٰهَ غَيْرُهُ

U‘îdzu nafsî billâhi ta’âlâ min kulli mâ yasma‘u bi-udzunain wayubshiru bi ‘ainain wayamsyî bi rijlain wayabthisyu bi yadain wayatakallamu bi syafatain. Hash-shantu nafsî billâhil khâliqil akbar, min syarri mâ akhâfu wa aḫdzaru minal jinni wal insi wa an yaḫdlurûni. ‘Azza jâruhû wajalla tsanâ-uhu wa taqaddasat asmâ-uhû lâ ilâha ghairuh

Aku berlindung kepada Allah dari semua yang bisa mendengar dengan kedua telinga, yang bisa melihat dengan kedua mata, yang berjalan dengan dua kaki, yang menyergap dengan kedua tangan, dan yang berbicara dengan kedua bibir. Aku membentengi diriku dengan Allah Sang Pencipta Yang Mahabesar, dari kejahatan apa saja yang aku takuti dan aku waspadai, baik itu dari jenis jin maupun manusia, dan dari kedatangan mereka kepadaku. Menjadi mulia bertetangga dengan-Nya, menjadi agung dengan memuji-Nya, disucikan Nama-nama-Nya, dan tiada tuhan selain Dia.

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَجْعَلُكَ فِيْ نُحُوْرِ أَعْدَائِيْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ وَتَحَيُّلِهِمْ وَمَكْرِهِمْ وَمَكَائِدِهِمْ، أَطْفِئْ نَارَ مَنْ أَرَادَ بِيْ عَدَاوَةً مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ

Allâhumma innî aj’aluka fî nuḫûri a‘dâ-î, wa a‘ûdzu bika min syurûrihim wa taḫayyuli-him wa makrihim wa makâ-idihim, athfi’ nâra man arâda bî ‘adâwatan minal jinni wal insi