Scroll untuk baca artikel
religi

Bacaan Maulid Simtudduror Lengkap: Arab, Latin dan Artinya

×

Bacaan Maulid Simtudduror Lengkap: Arab, Latin dan Artinya

Sebarkan artikel ini
bacaan maulid simtudduror lengkap
Maulid Simtudduror

Demikian luhur akhlaq Rasulullah ﷺ sehingga terasa sempit kitab-kitab besar untuk merangkumnya. Sebab beliau sebaik-baik manusia, dalam keindahan akhlaq ataupun bentuk tubuhnya. Selalu terdepan dalam berbuat kebajikan. Lembut hatinya, luas kasih sayangnya. Terutama bagi kaum beriman semuanya. Teramat baik, teramat penyantun. Tiada berucap sesuatu melainkan berisi kebaikan. Sederhana perangainya. Singkat dan padat kalimat yang diucapkannya. Bila si miskin memanggilnya, ia selalu tanggap memenuhinya segera. Dirinya bagai ayah penuh kasih saying untuk si yatim-piatu atau janda yang lemah. Rendah hatinya namun amat kuat wibawanya, membuat orang paling kuat pun. Gemetar berhadapan dengannya. Tiap jalan dilaluinya, atau pun rumah yang dikunjunginya, menjadi semerbak harum baunya. Sebutan tentang pribadinya, mewangikan tiap majelis dan pertemuan. Beliau adalah pusat perpaduan bagi segala sifat kesempurnaan. Tiada banding dalam fisik dan perilakunya. Karena mendapat kekhususan termulia, maka tiada satu pun perangai manusia terpuji melainkan pasti bersumber dari dirinya. Insan terbaik di antara mereka semua.

أَجَمَلْتُ فِي وَصْفِ الْحَبِيْبِ وَشَأْنِهِ ۞ وَلَهُ الْعُلَا فِي مَجْدِهِ وَمَكَانِهِ
Ajmaltu fî washfil-ḫabîb wa sya’nihi ۞ wa lahul-‘ulâ fî majdihi wa makânihi

Telah kusimpulkan sifat-sifat insan tercinta ini. Dalam dirinya terkumpul kemuliaan dengan segala bentuknya.

أَوْصَــــافُ عِزٍّ قَدْ تَعَـــــالَى مَجْدُهَـــــا ۞ أَخَذَتْ عَلَى نَجْمِ السُّهَا بِعِنَانِهِ
Aushâfu ‘izzin qad ta‘âlâ majduhâ ۞ akhadat ‘alâ najmis-suhâ bi‘inânihi

Pekerti indah amat tinggi menjulang, bagai bersemayam di atas bintang nan tinggi..,

وَقَدِ انْبَسَطَ الْقَلَمُ فِي تَدْوِيْنِ مَا أَفَادَهُ الْعِلْمُ مِنْ وَقَائِعِ مَوْلِدِ النَّبِيِّ الْكَرِيْم. وَحِكَايَةِ مَا أَكْرَمَ اللهُ بِهِ هٰذَا الْعَبْدَ الْمُقَرَّبَ مِنَ التَّكْرِيْمِ وَالتَّعْظِيْمِ وَالْخُلُقِ الْعَظِيْم. فَحَسُنَ مِنِّي أَنْ اُمْسِكَ أَعِنَّةَ الْأَقْلَام. فِي هٰذَا الْمَقَام. وَأَقْرَأَ السَّلَام. عَلَى سَيِّدِ الْأَنَام
Wa qad inbasathal-qalamu fî tadwîni mâ afâdahul-‘ilmu min waqâ’i‘i maulidin-nabiyyil-karîm, wa ḫikâyati mâ akramallâhu bihi hâdzal-‘abdal-muqarraba minat-takrîmi wat-ta‘dhîmi wal-khuluqil-‘adhîm, faḫasuna minnî an umsika a‘innatal-aqlâm, fî hâdzal-maqâm, wa aqra’as-salâm, ‘alâ sayyidil-anâm.

Kiranya pena telah cukup berkelana, dengan perasaan riang ceria, mencatat yang diketahui tentang Maulid Nabi mulia ini. Dan mengisahkan sebagian kehormatan dan penghormatan, serta budi pekertinya yang amat luhur, yang dikaruniakan Allah baginya. Kini tiba saat menarik kembali kendalinya. Dan sepatutnya kubacakan salam atas nabi ini, pemimpin penghuni alam.