“Siapa saja yang membaca shalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan.”(HR. An-Nasa’i).
BARISAN.CO – Sholawat penghapus 100.000 dosa merupakan bacaan amalan agar dosa-dosa seorang hamba diampuni Allah Swt. Sebab salah satu manfaat dan keutamaan membaca sholawat akan digugurkan dosanya dan mendapatkan ampunan.
Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ
Artinya: “Siapa saja yang membaca shalawat kepadaku sekali, niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh dosanya, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan.”(HR. An-Nasa’i).
Membaca sholawat merupakan ungkapan rasa cinta, penghormatan, dan permohonan keberkahan kepada Nabi Muhammad Saw. Sholawat tidak hanya menjadi manifestasi rasa kasih sayang kepada Rasulullah, tetapi juga dianggap sebagai amalan yang mendatangkan berbagai keberkahan.
Terdapat berbagai jenis sholawat, dan salah satunya diyakini dapat menghapus dosa-dosa besar hingga 100.000 dosa. Sholawat penghapus 100.000 dosa besar ini dianggap sebagai bentuk rahmat dan karunia Allah yang luar biasa.
Terlebih lagi merutinkan sholawat yang memiliki keistimewaan menghapus dosa besar adalah cara yang efektif untuk membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu. Sholawat seperti ini juga sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW di hari kiamat.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: “Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad Saw. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab: 56).
Adapun bacaan sholawat penghapus 100.000 dosa besar yakni:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ السَّابِقِ لِلْخَلْقِ نُوْرُهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ ظُهُورُهُ عَدَدَ مَنْ مَضَى مِنْ خَلْقِكَ وَمَنْ بَقِيَ وَمَنْ سَعِدَ مِنْهُمْ وَمَنْ شَقِيَ صَلَاةً تَسْتَغْرِقُ الْعَدَّ وَتُحِيطُ بِالْحَدِّ صَلَاةً لَا غَايَةَ لَهَا وَلَا مُنْتَهَى وَلَا انْقِضاءَ تُنِيلُنَا بِهَا مِنْكَ الرِّضا صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِكَ بَاقِيَةً بِبَقائِكَ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّذِي مَلَأْتَ قَلْبَهُ مِنْ جَلَالِكَ وَعَيْنَهُ مِن جَمَالِكَ فَأَصْبَحَ فَرِحاً مٌأَيَّداً مَنْصُوراً وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً وَالْحَمْدُ لِلهِ عَلَى ذَلِكَ
Alloohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammadinis saabiqi lil kholqi nuruhu wa rohmatan lil aalamiin, zhuhuuruhu adada man madho min kholqika wa man baqiya wa man sa-ida minhum wa man syaqiya sholaatan tastaghriqul ad-da wa tuhiithu bil haddi sholaatan laa ghoyata lahaa wa laa muntaha, walaan qidhoo-a tuniilunaa bihaa minkar-ridhoo sholaatan daa-imatan bidawaamika baaqiyatan bi-baqoo-ika.
Alloohumma sholli alaa sayyidinaa Muhammadinil ladzii malaa-at qolbahu min jalaalika wa aynahu min jamaalika fa-ashbaha farihan mu’ayyadan manshuron wa alaa alihi washohbihi wasallim tasliman walhamdu lillahi ala dzalik.
Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat pada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang cahayanya mendahului semua ciptaan, yang kemunculannya merupakan rahmat bagi seluruh alam, dengan rahmat sebanyak ciptaan-Mu yang telah lalu dan yang masih ada, mereka yang beruntung dan mereka yang tidak, dengan rahmat yang melebihi semua perhitungan dan yang mencakup semua batas, rahmat yang tak terbatas, tidak berujung dan tidak berakhir, rahmat yang abadi sebagaimana KeabadianMu.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang kalbunya penuh dengan pengagungan kepada-Mu, yang matanya penuh dengan Keindahkan-Mu; agar ia menjadi bahagia, terdukung, dan penuh kemenangan, demikian pula kepada keluarganya dan sahabatnya dan limpahkanlah keselamatan sebanyak-banyaknya kepada mereka dan segala puji bagi Allah untuk semua itu.” (Dalailul Khairat).