BARISAN.CO – Pertanyaan ini ada baiknya kita lontarkan pada diri sendiri tiap kali kita akan mengkonsumsi makanan. Kampanye “Isi Piringku” sebetulnya bukan hal baru di dunia kesehatan. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan sudah mengkampanyekan slogan ini sejak dua tahun lalu sebagai pedoman konsumsi sehari hari dalam memenuhi gizi seimbang.
Isi Piringku menggantikan pedoman “4 Sehat 5 Sempurna” yang belum bisa mengakomodir pemenuhan kebutuhan gizi seseorang. Oleh karena sehat dan sempurna saja belum cukup bila tidak ada keseimbangan.
Bila pola makan kita seimbang maka akan terhindar dari masalah gizi seperti kurang gizi (termasuk stunting). Begitu juga jika kelebihan gizi (obesitas) serta terhindar dari bahaya penyakit degeneratif seperti Diabetes, Hipertensi dll.
Pada prinsipnya “Isi Piringku” menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring yang terdiri dari 50 persen buah dan sayur dan 50 persen lauk dan makanan pokok (sumber karbohidrat). Jadi pola makan seimbang adalah jika dalam setengah piring kita terdiri dari sepertiga porsi buah dan dua pertiga porsi sayur dan setengah nya lagi terdiri dari sepertiga porsi lauk dan dua pertiga porsi makanan pokok.
Paket Komplit
Buah buahan merupakan sumber vitamin (A, B, C, D, E, K), mineral dan serat pangan. Bahkan sebagian berperan sebagai antioksidan. Jenis buah yang dapat kita peroleh dengan mudah adalah pisang, melon, semangka, rambutan, salak, jambu, jeruk, duku, pepaya, mangga, belimbing, apel dan masih banyak lagi.
Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral terutama karoten, vitamin A, vitamin C, zat besi dan fosfor. Beberapa sayuran dapat dikonsumsi mentah sebagai lalapan atau dimasak dengan cara dikukus, direbus dan ditumis. Macam sayuran diantaranya sawi, rebung, brokoli, buncis, daun singkong, kangkung, wortel, bayam dll.
Lauk terdiri dari pangan sumber hewani dan nabati. Lauk hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap sehingga mutu proteinnya lebih baik. Macamnya seperti daging (sapi, kambing, kerbau dll), unggas (ayam, bebek dll), ikan termasuk hasil laut, telur dan hasil olahannya.
Biasanya kandungan kolesterol dan lemak jenuh pada daging lebih tinggi daripada ikan sehingga alangkah baiknya bila orang dewasa membatasi konsumsi daging. Lauk nabati berupa tempe, tahu, dan produk kacang kacangan. Kelebihan lauk nabati adalah tinggi lemak tak jenuh yang baik bagi kesehatan.
Makanan pokok atau sumber karbohidrat di negara kita tidak hanya terbatas pada olahan beras saja, namun bisa berasal dari beras merah, terigu, ketela, ubi, sagu, kentang dan jagung.