Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Hari Zakat Nasional, Zakat Penawar Krisis Mental

Redaksi
×

Hari Zakat Nasional, Zakat Penawar Krisis Mental

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Setiap tanggal 27 Ramadan diperingati sebagai Hari Zakat Nasional. Lantas apakah makna zakat nasional di masa pandemi Covid-19? Saat ini manusia dilanda berbagai macam penyakit peradaban yakni industri 4.0. Efek dari penyakit tersebut membuat jiwa dan pikiran manusia terguncang.

Lalu munculah beragam krisis, mulai dari krisis ekonomi, krisi moral, hingga krisis agama. Semua yang melingkupi ini mengakibatkan manusia mulai menghalalkan segala cara untuk memenuhi tujuannya.

Beragam stigma mulai era dulu hingga sekarang; stigma komunis, stigma teroris, radikal, hingga tidak toleran. Lantas nilai-nilai kepercayaan atau agama yang sangat melekat terhadap bangsa ini semakin luntur. Semua saling membenturkan dan semua saling berebutan.

Pada wilayah kebutuhan terjadi ketimpangan, kemiskinan melanda umat manusia. Karena manusia-manusia mulai individualis dan hedonis, orang kaya mulai lupa memberikan perhatian terhadap golongan orang miskin. Puncaknya terjadi gangguan mental, lalu apakah gerakan revolusi mental akan bergerak menyusuri ruang-ruang krisis ini. Terutama ketimpangan antara golongan kaya dan miskin.

Krisis gangguan mental atau krisis akhlak ini akan makin berlanjut jika tidak ada hubungan timbal balik manusia dengan lingkungannya. Jika hal ini terus berlarut-larut maka penderinta akan mengalami keterasingan.

Zakat

Agama Islam lahir untuk memberikan obat penawar atas terjadinnya krisis akhlak yang menyebabkan ketimpangan sosial. Salah satu obat tersebut yakni konsep penyeimbang dalam mengatasi krisis, konsep tersebut berupa kewajiban menunaikan zakat.

Zakat memiliki pengeritan sejumlah tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang diwajibkan Allah Swt untuk dikeluarkan dan diberikan kepada orang yang berhak menerima. Sebagai umat Islam tidak perlu merasa rugi, karena ini berupaya menyeimbangkan. Tentunya memberikan pembelajaran supaya dapat membersihkan harta dan turut andil mengentaskan krisis ini.

Inilah salah satu kehebatan zakat, yang memiliki hubungan dua dimensi yakni Hablum minaallah dan Hablum minannass. Seseorang yang dikarunia harta, ia diberikan amanah dan harta juga menjadi ujian. Maka seseorang yang mengeluarkan zakat dengan ikhlas ia akan mendapatkan balasan yang berlipat.

Adanya syariat tentang zakat di dalam agama Islam menunjukkan bahwa Islam sangat memperhatikan persoalan lingkungan sosial. Sehingga terjalin hubungan untuk saling tolong menolong, memperhatikan masalah keumatan dan kemasyarakatan.

Kiranya seseorang menunaikan kewajiban zakat dengan niat membersihkan harta karena Allah Swt, tentunya ia berusaha mendekatkan dirinya dengan yang maha pemberi. Zakat adalah segala obat, mulai dari obat dari diri seseorang berupa sifat iri, tamak, egois, maupuan sombong. Zakat juga membina jiwa seseorang untuk memiliki rasa kasih saya kepada sesama manusia.

Selamat hari zakat nasional.