Setiap 1 Maret diperingati sebagai Hari Tanpa Diskriminasi. Semua orang merayakan haknya untuk menjalani kehidupan yang penuh dan produktif serta menjalaninya dengan bermartabat dan bebas dari diskriminasi. Simbol hari tanpa diskriminasi ialah kupu-kupu, yang banyak digunakan orang-orang untuk membagikan cerita dan foto dalam upaya mengakhiri diskriminasi dan berkerja menuju transformasi positif.
PBB pertama kali merayakan hari tanpa diskriminasi ini sejak 1 Maret 2014, setelah UNAIDS meluncurkan Kampanye Nol Diskriminasi pada Hari AIDS Sedunia pada Desember 2013.
Cara Pemimpin Mencegah Diskriminasi
Pemimpin bisnis perlu membuat rencana untuk mencegah diskriminasi. Mengutip LBMC Family of Companies, berikut ini tiga cara mencegahnya, yaitu:
- Membuat kebijakan tertulis dengan jelas adalah langkah pertama untuk mencegah diskriminasi di tempat kerja. Sehingga karyawan memiliki panduan yang disertai kebijakan diskriminasi. Didalamnya, mencakup berbagai kemungkinan tindakan diskriminatif dan mencakup uraian protokol mengenai cara pengaduan diajukan, ditangani, hingga diselesaikan.
- Sangat penting menyelesaikan masalah dengan cepat dan adil bahkan jika bisnis tidak dalam masalah hukum, masalah diskriminasi di tempat kerja yang berkepanjangan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dan kredibilitas dengan karyawan. Konsistensi dalam cara penanganan dan menyelesaikan masalah menunjukkan pemimpin mengharapkan semua orang diperlakukan secara adil dengan standar yang sama terkait diskriminasi. Meski tidak ada prosedur tinggal, penting untuk menetapkan proses yang sesuai dengan ukuran, struktut, dan sumber daya organisasi.
- Bagi sebagian besar bisnis, mengatasi masalah melalui buku panduan dan proses orientasi tidak cukup. Di Amerika Serikat, negara bagian mengharuskan pemilik bisnis melakukan program pelatihan anti diskriminasi. Baik diwajibkan oleh hukum atau ingin lebih proaktif, penting untuk memastikan karyawan mengetahui kebijakan dan prosedur serta mengetahui cara melaporkan tuduhan. Disarankan juga untuk melakukan program terpisah bagi karyawan penyelia atau manajerial karena sering kali, mereka menjadi garis pertahanan pertama dalam mencegah diskriminasi di tempat kerja.
Setiap orang harus mengambil tindakan mengatasi akar penyebab dan melindungi semua orang dari diskriminasi dan kekerasan. Menyuarakan pengalaman atau pergerakan untuk mempromosikan inklusi dan keragaman. Dengan begitu akan meningkatkan rasa aman dan damai bagi dunia.