Meski beberapa pihak menganggap jika bansos sudah tidak diperlukan mengingat masyarakat sudah seharusnya mandiri menghadapi situasi yang telah berlangsung selama setahun terakhir ini, namun ekonom Awalil Rizky menolaknya. Dalam paparannya dalam acara Musyawarah Indonesia: Mencari Alternatif Ekonomi Warga di Masa Pandemi, Awalil menyebut bansos masih diperlukan.
“Saya kira rakyat ndonesia itu dari dulu sudah kurang sabar apa ya? Sejak jaman Belanda, Jepang, semua rezim, mereka itu sabar, tabah, dan ulet. Jadi, itu menurut saya keniscayaan dan saat ini pun masih. Tetapi kalau soal pemerintah tidak bisa diharapkan, itu beda lagi. Pemerintah itu punya kewajiban,”
Menurut Awalil, tugas pemerintah ialah harus mengurusi rakyat. Sehingga Awalil menyarankan agar pemerintah mengubah porsi APBN untuk bansos.
“Jika pemerintah mau memangkas anggaran yang tidak perlu dari APBN, selama enam bulan masyarakat bisa mendapatkan bansos. Full saja BLT,” kata Awalil dalam diskusi virtual Kamis (8/7/2021).
Awalil juga menambahkan jika bansos bukan soal filantropis terhadap rakyat melainkan kewajiban pemerintah.
“APBN itu duit rakyat,” tambah Awalil.
Awalil memang tidak menampik jika bansos membuat sebagian masyarakat menjadi malas, namun sama halnya dengan yang disampaikan oleh PBB jika akan banyak orang yang bisa mati jika tidak memperoleh bansos. [rif]