Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Bangun Tidur, Jangan Langsung Berdiri Kenapa?

Redaksi
×

Bangun Tidur, Jangan Langsung Berdiri Kenapa?

Sebarkan artikel ini

Ditegaskan pula oleh dokter spesialis jantung, Dr dr Muhammad Yamin, SpJP(K), FIHA, FACC, FSCAI menyarankan untuk mengubah kebiasaan buruk ini. Jika dalam kondisi tidur dan hendak berdiri, jangan langsung berdiri. Tetaplah berbaring sejenak, lalu duduklah kurang lebih setengah menit, baru kemudian berdiri. Begitu pula jika sedang duduk. Berdirilah secara perlahan, baru melangkahkan kaki. 

Menurutnya beberapa orang yang berpeluang mengalami hipotensi ortostatik adalah orang yang menderita darah rendah dan penderita diabetes melistus (kencing manis).

Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah

Faktanya Rasulullah memiliki kebiasaan baik ketika bangun dari tidurnya. Pertama, Rasulullah ketika baru bangun tidur mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Tujannya adalah untuk menghilangkan kantuk. Diriwayatkan oleh Ibn Abbas seperti pada hadits di atas: “Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah bangun kemudian ia duduk dan mengusap bekas kantuk pada wajahnya dengan kedua tangannya.” (HR. Ahmad).

Tersurat jelas dalam redaksi hadits tersebut bahwa Rasulullah tidak langsung berdiri ketika bangun tidur. Beliau bangun dengan tersadar kemudian duduk lalu mengusap mata. Dan ini menjadi kebiasaan beliau yang tentu baik bila kita tiru, selain mendapat pahala juga manfaat kesehatan tubuh. Karena duduk setelah bangun tidur adalah sebuah kesunnahan.

Meski hal itu (gangguan hipotensi ortostatik) tidak berlaku bagi semua orang, dan dapa orang umumnya tidak terlalu berdampak. Namun tetap memiliki implikasi kesehatan, karena posisi antara tidur dan bangun itu dalam kondisi yang belum stabil. Baik dari sisi fisik maupun psikis. Maka menstabilkan diri dengan cara duduk dan menghalau kantuk adalah cara terbaik untuk mengawali aktivitas setelah bangun tidur.