Batik menjadi chi khas budaya bangsa Indonesia, sebagai aset dan identitas budaya hal ini perlu diwujudkan bukan sekadar sebagai seromoni. Begitu juga menurut Edhie Prayitno Ige, batik bukan sekadar ethnic fashion yang merasa bangga terhadap pakaian etnik bergambat motif-motif.
Terlebih Edhie Prayitno Ige berusaha bagaimana menerapkan kaidah etik di sanggar batik.
“Salah satu langkah penting ethical fashion yang saya terapkan di sanggar adalah dengan memperhatikan lingkungan. Di bagian hilir ada unit pengolah limbah yang saat itu disupervisi oleh BPPT,” jelasnya.
Begitu juga, menurut Edhie mengolah limbah bagi sanggar tak punya tujuan muluk, kecuali hanya menjaga agar tak ada penghuni semesta yang tersakiti. Terus berbenah agar kaidah-kaidah etik menjadi landasan tiap tahap dalam memproduksi batik.
Sebagai karya seni, batik adalah bentuk seni rupa murni bukan batik printing, batik menggunakan bahan malam atau lilin yang dibentuk dengan beragam corak maupun motif sehingga memiliki nilai estetika.
Selain sebagai karya seni, batik memiliki fungsi praktis dan filosofis yang bukan sekadar hiasan namun memilik simbol-simbol dan nilai-nilai kehidupan.