Tidak ada yang ingin mengulang kegagalan dengan gelombang ketiga. Namun, berkaca dari negara kaya seperti Inggris pun pemimpinnya anti sains. Pada bulan Juli lalu, lebih dari 100 ilmuwan dan dokter menanadatangani surat yang menuduh pemerintah Inggris melakukan eksperimen berbahaya dan tidak etis karena membatalkan pembatasan.
Menyusul dengan pembatalan pembatasan, jumlah kasus di Inggris meledak. Padahal saat itu, tingkat vaksinasi di Inggris untuk dosis satu mencapai 73,8% dan 67,5% untuk dosis kedua. Artinya tidak ada jaminan bagi Indonesia untuk bisa terbebas dari gelombang ketiga.
Saat ini, masih ada waktu bagi pemerintah untuk kembali membuat aturan PPKM level ketiga sebelum Nataru tiba dan tidak ada jaminan saat itu jumlah kasus tidak meningkat. [rif]