Badan Pangan Nasional akan lakukan operasi pasar, menyusun acuan harga, serta lakukan penyerapan produksi telur.
BARISAN.CO – Harga telur ayam merangkak naik sejak dua pekan terkahir. Badan Pangan Nasional (BPN), dalam pada itu, menyiapkan sejumlah strategi untuk menstabilkan harga telur di dalam negeri.
Kepala BPN Arief Prasetyo Adi mengatakan lembaganya sudah berkoordinasi dengan asosiasi peternak layer dan broiler. Koordinasi dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penyebab lonjakan harga telur.
Arief menyebut, kenaikan harga telur terjadi lantaran naiknya biaya produksi sebagai akibat dari pandemi COVID-19.
“Terdapat perubahan harga, struktur biaya lainnya seperti biaya pakan dan biaya angkut. Hal tersebut tentunya berdampak pada perubahan harga telur,” kata Arief dalam keterangan tertulis yang diterima Barisanco, Minggu (28/8/2022).
Untuk itu, Arief mengatakan, BPN mengajak semua pihak berkolaborasi untuk mewujudkan kondisi keseimbangan dari hulu ke hilir, di mana petani dan peternak sejahtera, pedagang untung, masyarakat tersenyum.
Dalam waktu dekat, BPN akan menggandeng Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk menggelar Operasi Pasar apabila harga telur tidak kunjung turun hingga di bawah Rp30.000/kg dalam beberapa hari ke depan.
“Kami sudah bertemu Dirjen PKH Kementan sepakat akan melakukan langkah-langkah stabilisasi diantaranya Operasi Pasar,” kata Arief.
Arief juga mengatakan bahwa BPN telah merumuskan langkah penguatan sektor perunggasan secara berkelanjutan pada beberapa minggu terakhir, salah satunya melalui penyusunan rancangan Harga Acuan Pembelian/Penjualan (HAP).
Selain itu, BPN juga menyusun skema penyerapan hasil ternak unggas oleh BUMN pangan, yaitu Bulog dan PT Berdikari.
“Jadi solusi penguatan sektor perunggasan yang kami siapkan sifatnya in line. Di hilir kami dorong BUMN Pangan lakukan penyerapan, di hulu kami amankan kepastian harganya melalui regulasi HAP, sehingga semuanya terukur,” kata dia.
Arief mengatakan, BPN akan mengawal harga telur sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo. Presiden, kata dia, menyerukan kolaborasi seluruh stakeholder untuk menyelesaikan permasalahan pangan. [dmr]